Jogja
Selasa, 1 Desember 2015 - 11:20 WIB

PILKADA GUNUNGKIDUL : Timses Sepakat untuk Tidak Menggunakan Knalpot Blombongan

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Motor yang disita Satlantas Polres Karanganyar, Selasa (27/11/2012). (Bony Eko Wicaksono/JIBI/SOLOPOS)

Pilkada Gunungkidul masuk masa kampanye terbuka, tim sukses semua paslon sepakat untuk tidak menggunakan knalpot blombongan

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL– Imbauan Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk tidak melakukan konvoi kendaraan ditanggapi beragam oleh tim sukses pasangan calon kepala daerah.

Advertisement

Namun, mereka kompak bahwa pelaksanaan kampanye tidak melanggar lalu lintas serta tidak mengganggu ketertiban umum.

Ketua Pemenangan Calon Bupati-Wakil Bupati Gunungkidul Badingah-Immawan Wahyudi Arif Setiadi mengatakan, arak-arakan kendaraan menuju arena kampanye merupakan satu hal yang sulit dihindarkan. Namun yang paling penting, iringan kendaraan tersebut tidak melanggar lalu lintas dan tidak menganggu kepentingan umum lainnya.

Advertisement

Ketua Pemenangan Calon Bupati-Wakil Bupati Gunungkidul Badingah-Immawan Wahyudi Arif Setiadi mengatakan, arak-arakan kendaraan menuju arena kampanye merupakan satu hal yang sulit dihindarkan. Namun yang paling penting, iringan kendaraan tersebut tidak melanggar lalu lintas dan tidak menganggu kepentingan umum lainnya.

“Saya kira sulit untuk melakukan pencegahan. Tapi kami berusaha agar arak-arakan itu lebih tertib dan santun. Kami juga berusaha melarang simpatisan menggunakan knalpot blombongan,” kata Arif kepada Harian Jogja, Senin (30/11/2015).

Dia menambahkan, untuk kelancaran arus lalu lintas akan berusaha mencari jalur terpendek menuju lokasi kampanye. “Dalam iring-iringan itu, kami juga akan membuat aksi seatraktif mungkin untuk menarik simpatik warga,” ujar Anggota DPRD DIY ini.

Advertisement

“Untuk massa yang menggunakan kendaraan roda dua nantinya akan didampingi koordinator dari masing-masing kecamatan. Selain itu, kami menginstruksian para pengendara untuk tertib lalu lintas dan tidak menggunakan knalpot yang aneh-aneh,” ujar Adam.

Sementara itu, Ketua Pemenangan Pasangan Djangkung Sujarwadi-Endah Subekti Kuntariningsih, Suharno mengaku siap menegur simpatisan yang tetap nekat menggunakan knalpot blombongan. Dia pun berjanji akan berusaha menaati segala peraturan yang ditetapkan KPU.

“Untuk tidak konvoi akan coba dilakukan, tapi kalau hanya sebatas mobilisasi dari titik kumpul menuju lokasi kampanye harusnya boleh-boleh saja,” kata Suharno.

Advertisement

Terpisah, Wakil Ketua Pemenangan Pasangan Subardi TS-Wahyu Purwanto, Eko Rustanto berpendapat apakah larangan berkonvoi ini ada aturannya atau hanya sebatas imbauan semata. Jika memang hanya sebatas imbauan, maka sah-sah saja bila simpatisan melakukan hal tersebut.

Namun demikian, Eko mengarisbawahi bahwa hal tersebut bukan untuk membenarkan adanya konvoi saat kampanye terbuka. Hanya saja, yang paling penting dalam kegiatan itu proses mobilisasi ke tempat kampanye dilakukan dengan tertib, tidak melanggar lalu lintas serta kepentingan umum lainnya.

“Sekarang bukan jamannya lagi hura-hura dengan menggeber kendaraan roda dua seenak hati. Kampanye sekarang ini lebih ke hal-hal yang simpatik sehingga bisa memberikan dampak yang baik ke masyarakat,” kata Eko.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif