Jatim
Selasa, 1 Desember 2015 - 13:05 WIB

PASAR TUMPAH MADIUN : Poernomo Konsisten Jual Pernik-Pernik Serba Sukarno di Pasar Joyo, Laris?

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Poernomo, 47, penjual pernik-pernik Soekarno di pasar tumpah Madiun seputaran Pasar Joyo. (Irawan Sapto Adhi/JIBI/Madiunpos.com)

Pasar tumpah Madiun di seputaran Pasar Joyo, Kota Madiun, Jawa Timur (Jatim) yang hadir setiap hari Minggu menawarkan juga pernak-pernik serba Presiden Indonesia Pertama Soekarno.

Madiunpos.com, MADIUN – Poernomo, 47, seorang warga Jl. Wirabumi No. 49, Kelurahan Winongo, Kecamatan Manguharjo, Kota Madiun, Jawa Timur (Jatim) membuktikan rasa cinta dan kagum terhadap Soekarno dengan menjual beragam pernik-pernik terkait sosok Presiden pertama Indonesia tersebut.

Advertisement

“Saya sejak kecil kagum dengan Soekarno. Rasa cinta dan kagum terhadap sosok beliau tersebut selalu ingin saya sampaikan atau tularkan kepada orang lain. Dengan cara inilah [menjual pernak-perni sosok Sukarno], saya bisa membagi perasaan itu kepada banyak orang,” kata Poernomo kepada Madiunpos.com, Minggu (29/11/2015).

Poernomo setiap Minggu pagi hingga siang hari berjualan pernik-pernik mengenai sosok Soekarno di pasar tumpah Madiun yang merebak di seputaran Pasar Joyo, tak jauh dari Pasar Burung Kota Madiun. Sedangkan pada hari biasa, laki-laki yang akrab disapa Poer Zhenk tersebut kerap menjajakan komoditas jualannya di lapaknya, Jl. Batangkari, Kelurahan Pandean, Kecamatan Taman, Kota Madiun.

“Saya bergabung dengan klub sepeda ontel kuno Madiun. Setiap kali digelar agenda perkumpulkan pencinta sepeda ontel kuno, saya ikut serta, meski di luar Kota Madiun. Selain hadir, sata juga memanfaatkan kesempatan untuk menjual pernik-pernik mengenai sosok Sukarno. Sosok Sukarno tidak lepas dengan kehadiran sepeda ontel kuno yang digunakan bersama Fatmawati,” ujar Poernomo.

Advertisement

Tularkan Kekaguman
Pantauan Madiunpos.com, Poernomo menjual pernak-pernik mengenai sosok Sukarno berupa gantungan kunci, poster, spanduk, foto, bahkan CD yang beriki rekaman berbagai orasi serta pidato kenegaraan. Pernak-pernik tersebut dijual Poernomo dengan harga mulai Rp5.000/barang hingga Rp25.000/barang sesuai dengan jenisnya.

Disinggung mengenai hasil aktivitasnya berdagang, Poernomo mengaku pernik-pernik mengenai sosok Sukarno tidak begitu laris. Menurut dia, hanya kalangan tertentu yang membeli memorabilia semacam itu. Meski demikian, Poernomo bertekad tidak akan meninggalkan pekerjaan sebagai pedagang pernik-pernik terkait sosok Proklamator Kemerdekaan Indonesia tersebut.

“Bisa jualan barang lain tapi pernik-pernik mengenai sosok Sukarno tetap ditata [di lapak berjualan]. Semangat dan ketulusan Soekarno untuk mengabdi kepada negeri harus tetap saya tularkan kepada orang lain, khususnya kalangan muda,” jelas Poernomo.

Advertisement

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Madiun Raya
KLIK di sini untuk mengintip Kabar Sragen Terlengkap

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif