Soloraya
Selasa, 1 Desember 2015 - 16:15 WIB

KECELAKAAN KARANGANYAR : Tabrak Bus, Pedagang Sayur Tewas

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga berkerumun di sekitar lokasi tabrakan antara bus Gaya Putra dengan sepeda motor Honda Mega Pro yang dikendarai Asep Fajar Kurnianto, 21, di Jl. RM Said, Tegalgede, Selasa (1/12/2015). (Kurniawan/JIBI/Solopos)

Kecelakaan Karanganyar ini melibatkan seorang pedagang sayur dan bus Gaya Putra.

Solopos.com, KARANGANYAR–Kecelakaan maut terjadi di Jl. R.M. Said tepatnya di Dusun Tempurejo RT 003/RW 006 Kelurahan Tegalgede, Kecamatan/Kabupaten Karanganyar, Selasa (1/12/2015) siang.

Advertisement

Seorang pedagang sayur bernama Asep Fajar Kurnianto, 21, asal Desa Koripan, Kecamatan Matesih, Karanganyar, tewas di lokasi kejadian, setelah sepeda motor Honda Mega Pro berpelat nomor AD 2264 LZ yang dia kendarai menabrak bus Gaya Putra berpelat nomor AD 1558 CF, jurusan Matesih-Solo.

Informasi yang dihimpun Solopos.com di lokasi kejadian, kecelakaan terjadi sekitar pukul 10.40 WIB. Sesaat sebelum kejadian, korban melaju kencang dari arah Karanganyar ke arah timur. Sepeda motor korban dipasangi beronjong atau wadah sayur di jok belakang.
Beberapa saksi mata mengaku melihat korban adu cepat dengan dua pedagang sayur lain, sesaat sebelum kecelakaan.

Sepeda motor dua pedagang sayur yang tidak diketahui identitasnya tersebut juga dipasangi beronjong sayur di bagian belakang. Sedangkan dari arah berlawanan, melaju bus Gaya Putra yang dikemudikan Suyamto, warga Desa Pablengan, Matesih. Kecepatan bus berpenumpang sekitar 10 orang tidak kencang. Sebab bus tersebut baru saja menurunkan penumpang di dekat TKP.

Advertisement

Warga Tempurejo RT 003/RW 006 Tegalgede, Sentot Irwanto, 41, menuturkan dirinya sedang bekerja di bengkel pinggir jalan saat tiba-tiba terdengar suara decitan rem bus, yang berakhir dengan suara tabrakan. Menurut dia suara tabrakan sangat kencang. “Saya tidak melihat proses kecelakaan, tapi suaranya kencang sekali, bikin kaget. Kecepatan bus biasa saja karena baru saja menurunkan penumpang tak jauh dari lokasi tabrakan. Yang kencang justru sepeda motor korban, di atas 70 kilometer per jam,” ujar dia.

Menurut penuturan beberapa warga, Sentot menuturkan sesaat sebelum terjadi tabrakan, korban sempat terlibat adu cepat dengan dua sepeda motor lain. Hingga akhirnya korban yang tengah melaju dengan kecepatan tinggi keluar jalur dan menabrak bus.

Posisi korban tertelungkup seusai menabrak bus, dan helm yang dia kenakan terlepas. Bagian depan sepeda motor korban yang berpelat nomor rusak parah. “Posisi korban tertelungkup, helmnya lepas. Tidak sampai terlindas ban bus,” kata dia.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif