Jatim
Selasa, 1 Desember 2015 - 16:05 WIB

HIV/AIDS : Hari AIDS Diperingati, Pin Disebar di Madiun

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Petugas Dinkes Kabupaten Madiun bersama Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) setempat menggelar aksi simpatik di simpang tiga Mejayan, Kabupaten Madiun, Selasa (1/12/2015) mulai pukul 06.00 WIB. Mereka menyematkan pin bertuliskan imbauan waspada terhadap penularan HIV/AIDS kepada para pengendara roda dua maupun roda empat. (JIBI/Madiunpos.com/Istimewa)

HIV/AIDS memaksa Kabupaten Madiun, setahun ini enam orang meninggal akibat penyakit mematikan itu.

Madiunpos.com, MEJAYAN — Dinas Kesehatan bersama Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Madiun menggelar aksi simpatik memperingati Hari AIDS di simpang tiga Mejayan, Kabupaten Madiun, Selasa (1/12/2015) mulai pukul 06.00 WIB. Mereka menyematkan pin bertuliskan imbauan waspada terhadap penularan HIV/AIDS kepada para pengendara roda dua maupun roda empat.

Advertisement

Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun mencatat 17 warga Kabupaten Madiun, Jawa Timur (Jatim) meninggal dunia akibat terinfeksi HIV/ADIS sejak Januari 2015 hingga November 2015. Kepala Dinkes Kabupaten Madiun, Soelistyo Widyantono, mengatakan penderita HIV/ADIS di Kabupaten Madiun pada Januari 2015 sampai November 2015 berjumlah 81 orang. Sedangkan penderia HIV/AID di Kabupaten Madiun terhitung sejak Januari 2002 sampai dengan November 2015 mencapai 410 orang. Menurut dia, dari 410 orang itu tercatat 141 orang di antara mereka telah meninggal dunia.

“Kami bekerja sama dengan KPA [Komisi Penanggulangan AIDS] Kabupaten Madiun terus melakukan penyuluhan kepada masyarakat jangan sampai terkena HIV/AIDS. Tren penderita penyakit HIV/AID di Kabupaten Madiun terus meningkat,” kata Soelistyo kepada Madiunpos.com saat hadir dalam acara Green Camp 2015 di Desa Randu Alas, Kecamatan Kare, Kabupaten Madiun, Selasa (1/12/2015).

Soelistyo menyampaikan Dinkes Kabupaten Madiun bersama KPA Kabupaten Madiun dan sejumlah lembaga yang berkonsentrasi terhadap penanganan HIV/AIDS terus melakukan pendampingan dan sosialisasi tentang bahaya penyakit mematikan itu, baik kepada masyarakat umum maupun berisiko tinggi. Dia menyebut penularan HIV/AIDS di Kabupeyan Madiun cenderung disebabkan transmisi seksual.

Advertisement

“Penderita HIV/AID di Kabupaten Madiun termasuk banyak. Sebagian besar penderita menerima virus HIV/AIDS dengan cara impor. Artinya, mereka melakukan hubungan seksual bukan dengan pasangan [suami-istri]. Mereka yang didominasi kaum laki-laki secara tidak sadar pulang ke rumah dan menularkan [virus HIV/AIDS] kepada pasangan,” jelas Soelistyo.

Soelistyo menambahkan faktor lain penyebab penularan virus HIV/AIDS, antara lain penggunaan narkoba dengan jarum suntik dan kelahiran. Disinggung jumlah penderita HIV/AIDS berdasarkan penyebab atau cara penularan, dia tidak bisa memastikan. Hanya, menurut Suliestyo, Dinkes Kabupaten Madiun cukup banyak menemukan bayi yang terlahir telah mengidap virus HIV/AIDS.

Terkait dengan peringatan Hari AIDS se-Dunia tanggal 1 Desember, Dinkes Kabupaten Madiun bersama KPA Kabupaten Madiun menggelar aksi simpatik di simpang tiga Mejayan, Kabupaten Madiun, Senin mulai pukul 06.00 WIB. Mereka menyematkan pin bertuliskan imbauan waspada terhadap penularan HIV/AIDS kepada para pengendara roda dua maupun roda empat.

Advertisement

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Madiun Raya
KLIK di sini untuk mengintip Kabar Sragen Terlengkap

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif