Soloraya
Senin, 30 November 2015 - 15:15 WIB

PENEMUAN MAYAT KARANGANYAR : Mayat Laki-Laki Ditemukan Membusuk di Hutan Pinus Di Gunung Lawu

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi penemuan mayat (JIBI/Solopos/Dok.)

Penemuan mayat Karanganyar, mayat laki-laki tanpa identitas ditemukan membusuk di hutan pinus lereng Gunung Lawu.

Solopos.com, KARANGANYAR–Sesosok mayat laki-laki tanpa identitas yang mengenakan baju loreng ala prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) ditemukan membusuk di hutan pinus lereng Gunung Lawu, Senin (30/11/2015).

Advertisement

Lokasi penemuan mayat di petak 30 Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Blumbang Badan Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Lawu Utara.

Informasi yang dihimpun Solopos.com, mayat tersebut kali pertama ditemukan Sugiyanto, warga setempat, saat membersihkan rumput.

Saat ditemukan, kondisi mayat sudah membusuk. Bahkan bagian kepala mayat sudah tinggal tulang tengkorak. Mayat laki-laki yang diduga berusia 70 tahun tersebut mengenakan celana pendek. Diduga korban meninggal dunia enam hari sebelum ditemukan.

Advertisement

Kapolres Karanganyar, AKBP Mahedi Surindra, melalui Kapolsek Tawangmangu, AKP Riyanto, kepada wartawan mengatakan tidak ditemukan kartu identitas di tubuh mayat. Di sekitar lokasi penemuan mayat juga tidak ditemukan satu pun benda yang mencurigakan.

“Mayat kali pertama ditemukan Sugiyanto jam 05.15 WIB yang sedang mencari rumput. Kondisi mayat sudah membusuk, mengenakan baju loreng lengan panjang dan celana kolor. Mayat kemudian dibawa ke Laboratorium Forensik Solo,” tutur dia.

AKP Riyanto tidak bisa memastikan ada atau tidaknya bekas penganiayaan di mayat tersebut. Sebab kondisi mayat yang sudah membusuk, tinggal tulang berbalut kulit yang mengering.

Advertisement

“Saya tidak bisa memastikan, tunggu hasil autopsi saja,” imbuh dia.

Menurut Riyanto, lokasi penemuan mayat berjarak sekitar tiga kilometer dari permukiman warga. Pada Minggu (22/11/2015) lalu, Sugiyanto sempat mencari rumput di sekitar lokasi penemuan mayat. Tapi menurut Sugiyanto saat itu belum ada mayat di lokasi tersebut.

Riyanto menjelaskan sepekan terakhir tidak ada laporan kehilangan anggota keluarga dari warga Desa Blumbang. Bahkan saat diumumkan ihwal penemuan mayat di hutan pinus tersebut, belum ada warga yang mengaku kehilangan anggota keluarga.

“Dugaan penyebab kematian korban saya belum bisa menjelaskan. Sebab kondisi mayat yang sudah membusuk, pakaian korban kusut. Menurut saya indikasi akibat penganiayaan atau pembunuhan, kecil. Tapi untuk kepastian kita tunggu hasil Labfor,” urai dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif