Jateng
Senin, 30 November 2015 - 19:50 WIB

INFLASI JATENG : TPID Prediksi Inflasi Jateng Lebih Rendah dari Target

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi inflasi (JIBI/Solopos/Antara)

Inflasi Jateng diprediksi lebih rendah dari target.

Kanalsemarang.com, SEMARANG-Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Jawa Tengah memprediksi inflasi hingga akhir 2015 akan lebih rendah dari target yaitu empat (plus-minus) satu persen.

Advertisement

“Prediksi ini didukung oleh relatif terkendalinya perkembangan harga dan pasokan komoditas strategis di Jawa Tengah,” kata Wakil Ketua TPID Jawa Tengah (Jateng) Iskandar Simorangkir di Semarang, Senin (30/11/2015).

Berdasarkan hasil riset perdagangan antarwilayah, lanjut dia, diketahui bahwa hasil produksi di Jateng banyak diperdagangkan ke luar daerah, khususnya terjadi di daerah sentra yang berada di perbatasan wilayah Jateng.

Selain itu, relatif panjangnya rantai distribusi dari produsen ke konsumen serta sistem logistik yang kurang memadai ditengarai menjadi penyebab utama tingginya disparitas harga antara daerah satu dengan yang lain.

Advertisement

Mempertimbangkan hal ini, untuk mengefisienkan rantai distribusi, sebagai langkah awal TPID Jateng sedang memfasilitasi kerja sama antara asosiasi dan paguyuban petani bawang merah di Brebes, Demak, dan Kendal dengan pedagang besar di Semarang.

”Diharapkan, ke depan pola kerja sama tersebut dapat dikembangkan untuk komoditas strategis lainnya,” kata Iskandar.

TPID, imbuh dia, juga berupaya mengintensifkan kerja sama dengan aparat penegak hukum untuk mengamankan distribusi pupuk bersubsidi, BBM bersubsidi, dan elpiji ukuran tabung 3 kg.

Advertisement

Upaya lain adalah mendorong optimalisasi peran Bulog sebagai lembaga yang tidak hanya terbatas pada pengamanan pasokan beras tetapi juga untuk komoditas strategis lainnya.

“Ini sesuai dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia nomor 71 tahun 2015 tentang penetapan dan penyimpanan barang kebutuhan pokok dan barang penting,” ujarnya seperti dikutip Antara.

Sementara itu, pada pertemuan TPIPD Jateng beberapa waktu lalu telah merumuskan beberapa rekomendasi salah satunya memfasilitasi penyediaan pasokan melalui kerja sama perdagangan antara daerah hingga realisasi business to business.

Selain itu, memfokuskan bantuan pemerintah pada pemanfaatan teknologi pascapanen, terutama bagi komoditas yang selama ini masih sering menjadi penyumbang utama inflasi di Jateng.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif