News
Senin, 30 November 2015 - 17:00 WIB

HIV/AIDS KARANGANYAR : Janda Karanganyar Pengidap HIV Kencani 7 Laki-Laki, 3 Positif

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Istimewa/www.stuff.co.nz)

HIV/AIDS di Karanganyar diyakini sangat besar jumlah pengidapnya. Seorang janda Karanganyr pengidap HIV/AIDS mengaku mengencani 7 laki-laki.

Solopos.com, KARANGANYAR — Seorang janda pengidap HIV/AIDS di salah satu kecamatan di Karanganyar ditengarai telah menyebarkan virus mematikan tersebut kepada tujuh laki-laki yang pernah memacarinya. Salah satu di antara laki-laki tersebut kini menjadi suaminya.

Advertisement

Hal itu diungkapkan Ketua Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Karanganyar, Rohadi Widodo, saat menjadi pembicara acara sosialisasi peran dan fungsi Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Karanganyar di Kampus Akademi Peternakan Karanganyar (Apeka), Senin (30/11/2015).

Menurut Rohadi, terungkapnya kasus ini bermula dari voluntary conseling test (VCT) terhadap perempuan tersebut dan suaminya. Hasil tes menunjukkan pasangan suami-istri tersebut positif terinfeksi HIV/AIDS, begitu pula anak mereka. Setelah ditelusuri, sumber virus mematikan tersebut ternyata pihak perempuan.

Advertisement

Menurut Rohadi, terungkapnya kasus ini bermula dari voluntary conseling test (VCT) terhadap perempuan tersebut dan suaminya. Hasil tes menunjukkan pasangan suami-istri tersebut positif terinfeksi HIV/AIDS, begitu pula anak mereka. Setelah ditelusuri, sumber virus mematikan tersebut ternyata pihak perempuan.

Kepada tim pemeriksa, si perempuan mengaku pernah berhubungan badan dengan enam laki-laki berbeda, sebelum akhirnya menikah. Dua dari enam mantan pacar janda tersebut telah menjalani VCT, dan dinyatakan positif mengidap HIV/AIDS. Sedangkan empat laki-laki mantan pacar perempuan tersebut menolak menjalani tes dengan berbagai alasan.

Situasi tersebut menurut Rohadi merupakan contoh berbahayanya HIV/AIDS. Sebab, penderita penyakit mematikan tersebut diyakini jauh lebih banyak dibandingkan data yang berhasil dihimpun. Belum terdatanya semua pengidap HIV/AIDS di Bumi Intanpari membuat penyebaran penyakit mematikan tersebut begitu cepat dan masif.

Advertisement

Untuk mempersempit ruang gerak persebaran HIV/AIDS di Karanganyar, Pemkab segera menggelar tes VCT kepada seluruh pegawai negeri sipil (PNS). Tes dilakukan kepada seluruh PNS, mulai dari staf hingga pejabat eselon. Bahkan Rohadi mengaku siap menjalani tes VCT sebagai dorongan moriil kepada para PNS dan pejabat lain.

“Dalam waktu dekat kami akan lakukan tes kepada PNS di Pemkab Karanganyar. Mudah-mudahan tidak ada satu pun PNS yang terkenda penyakit mematikan ini,” sambung dia. Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut mengakui program anti HIV/AIDS selama ini, dari pusat hingga daerah, belum optimal mencegah penyebaran penyakit itu.

Salah satu penyebab pokoknya ketidaktahuan masyarakat tentang siapa-siapa saja yang mengidap HIV/AIDS. Sebab pengidap penyakit itu tidak bisa diketahui dari pengamatan mata. “Selama ini program hanya menekankan pentingnya penggunaan kondom saat berhubungan seksual. Sehingga hasilnya pun belum sesuai harapan,” ujar dia.

Advertisement

Tapi opsi menyebarkan data penderita HIV/AIDS juga tidak bisa dilakukan karena berbenturan dengan hak asasi manusia (HAM). Rohadi menjelaskan pengidap HIV/AIDS di Karanganyar sudah ada di seluruh wilayah kecamatan. Pertambahan jumlah pengidap HIV/AIDS per tahun terbilang cukup tinggi. Contohnya pertambahan tahun 2015.

Hingga Oktober 2015, tercatat 65 pengidap HIV/AIDS baru di Karanganyar. Sedangkan jumlah total pengidap HIV/AIDS di Karanganyar hingga November 2015 tercatat 321 orang. Sekretaris KPA Karanganyar, Jatmiko, menjelaskan sekitar 88 persen penularan penyakit HIV/AIDS terjadi melalui hubungan seksual.

Baca juga: 20-an% Gay di Surabaya, Bandung, dan Jakarta Mengidap HIV.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif