Soloraya
Senin, 30 November 2015 - 15:35 WIB

ANGIN KENCANG BOYOLALI : Puluhan Rumah Rusak, 2 Rumah Rata dengan Tanah

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi rumah roboh (Hijriyah Al Wakhidah/JIBI/Solopos)

Bencana alam Boyolali, puting beliung menerjang Desa Kembangsari, Musuk dan merusak puluhan rumah.

Solopos.com, BOYOLALI–Sedikitnya 50 rumah di Desa Kembangsari, Kecamatan Musuk, rusak akibat puting beliung yang terjadi Minggu (29/11/2015) sore.

Advertisement

Dari puluhan rumah yang rusak, dua di antaranya yakni rumah milik Amat Sipon, 70, dan Dono Suparto, 47, keduanya warga Dukuh Ngargosari RT 016/RW 003, Desa Kembangsari, ambruk rata dengan tanah. ?Satu bangunan pertemuan milik Gapoktan desa setempat juga ambruk. Selain itu dua rumah di Dukuh Trosobo RT 011/RW 002, Desa Kembangsari, juga rusak berat dan hampir roboh.

Selain rumah warga, sejumlah fasilitas pelayanan masyarakat seperti Gedung Polindes, balai desa, serta dua bangunan sekolah TK Sari Indah II dan Sari Indah III Desa Kembangsari, juga mengalami kerusakan di bagian atap. Beberapa warung dan bengkel juga rusak.

Dari pantauan Solopos.com, gedung Polindes rusak pada bagian kanopi. Balai desa rusak pada bagian atap. Genting atap balai desa beterbangan. Begitu pula gedung TK Indah Sari II dan III rata-rata rusak pada bagian genting.
Beberapa warung dan bengkel juga rusak dan terpaksa harus berjualan dengan atap terbuka.

Advertisement

Informasi yang dihimpun Solopos.com, bencana angin puting beliung itu terjadi Minggu sore sekitar pukul 16.00 WIB. Sebelum hujan deras, warga dibuat panik dengan angin kencang. Seketika itu warga langsung berhamburan ke luar rumah.

“Begitu angin bertiup kencang, saya langsung lari ke luar rumah. Saya takut sekali waktu itu karena suasana gelap, angin berputar-putar cepat sekali,” kata Mbah Sipon, sapaannya, saat ditemui Solopos.com, Senin (30/11/2015). Begitu dia keluar, dalam waktu singkat rumahnya ambruk rata dengan tanah dihantam angin kencang.

Hingga Senin kemarin, barang-barang miliknya masih tertimbun sisa-sisa bangunan rumah. “Belum bisa mengambil. Ada beras, tempat tidur, pakaian, semuanya belum bisa saya ambil.”

Advertisement

Sementara, istri Dono Suparto, Ngatini, 45, mengatakan suaminya tidak berada di rumah dan baru empat hari pergi merantau ke Jakarta.

“Ini saya suruh pulang. Hla rumahnya ambruk begini,” kata Ngatini.

Kades Kembangsari, Sriwanto, menjelaskan Senin kemarin pihaknya masih mendata jumlah rumah rusak baik rusak ringan maupun berat.
“Jumlahnya masih kami data. Yang jelas dari lebih 50 rumah warga rusak,” kata Sriwanto. Selain itu, tim dari Asosiasi Siaga Bencana, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), kodim, dan warga bergotong royong memperbaiki rumah yang bisa diperbaiki segera.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif