Jogja
Senin, 30 November 2015 - 21:55 WIB

BEASISWA PENDIDIKAN : Menyapa Indonesia Mendarat di Kokap

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Lomba mewarnai digelar bank di pusat perbelanjaan Kota Madiun, Minggu (15/11/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Siswowidodo).

Beasiswa pendidikan dari LPDP berusaha memberikan kontribusi nyata pada masyarakat.

Harianjogja.com, KULONPROGO-Para penerima beasiswa pendidikan Indonesia (BPI) dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Kementerian Keuangan RI melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat bertajuk “Menyapa Indonesia”. Mereka dituntut memberikan kontribusi nyata terhadap pembangunan melalui pemberdayaan masyarakat.

Advertisement

Aksi “Menyapa Indonesia” salah satunya dilaksanakan di wilayah Desa Hargotirto, Kecamatan Kokap Kulonprogo. Sejak Oktober lalu, para penerima beasiswa LPDP datang sekali dalam sepekan. “Kami awardee [penerima beasiswa] angkatan ke-43 memegang program pendidikan dan kebudayaan,” kata Melisa Pramesti Dewi, salah satu penerima beasiswa LPDP saat ditemui di SD Muhammadiyah Menguri, Hargotirto, Sabtu (28/11/2015) kemarin.

Berbagai program yang dilakukan yaitu pelatihan teater dan tari, pembiasaan budaya membaca buku, program kakak adik inspirasi, hingga mengaktifkan kegiatan pendidikan anak usia dini (PAUD).
“Sasarannya tidak cuma anak-anak. Kami juga menyelenggarakan pelatihan PAUD,” ujar Melisa.

Melisa menambahkan, kegiatan mendengarkan dongeng bersama yang diselenggarakan di SD Muhammadiyah Menguri hari itu juga menjadi bagian dari “Menyapa Indonesia”. Mereka menjalin kerja sama dengan Forum Dongeng Nasional.

Advertisement

Sebenarnya fokus lokasi program ditetapkan di Dusun Sebatang, Hargotirto. Namun, SD Muhamammadiyah Menguri merupakan sekolah terdekat. Banyak anak-anak Sebatang yang bersekolah di sana. Itulah mengapa ada beberapa program yang kemudian dijalankan di sekolah dengan total siswa berjumlah 61 orang itu. “Sering kali anak punya potensi tapi tidak punya ruang mengekspresikannya. Ternyata ketika dilatih menari, mereka bisa,” ungkap Melisa.

Melisa lalu menjelaskan, “Menyapa Indonesia” bakal berjalan selama tiga tahun. Saat ini, dia dan teman satu timnya sedang berusaha merintis sejumlah program dengan melibatkan masyarakat setempat. Mereka dituntut mampu menggerakkan masyarakat untuk meneruskan program secara mandiri. Pasalnya, Melisa dan kawan-kawan akan menjadi semakin jarang datang ketika perkuliahan dimulai nanti. “Nanti ini dialihkan ke masyarakat, sedangkan kami seperti fasilitator saja,” paparnya.

Kepala SD Muhammadiyah Menguri, Uji Ikhtiarini Istiqomah berharap sejumlah kegiatan “Menyapa Indonesia” yang dilaksanakan di sekolahnya bisa meningkatkan semangat belajar dan berprestasi siswa.

Advertisement

“Selama ini semangat belajarnya masih kurang. Kalau mereka merasa senang, tentu semangatnya juga bertambah,” ucap Uji.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif