Soloraya
Minggu, 29 November 2015 - 17:10 WIB

PILKADA SOLO : Soal Kampanye Bersama, KPU Belum Satu Suara

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota dari Koalisi Solo Bersama (KSB), Anung Indro Susanto (tiga dari kanan)-Muhammad Fajri (dua dari kanan), dan PDI Perjuangan, F.X. Hadi Rudyatmo (tiga dari kiri)-Achmad Purnomo (dua dari kiri), membawa poster sesuai no. urut hasil undian untuk maju pada Pilkada 2015 di Kantor KPU Kota Solo, Selasa (25/8/2015). Berdasarkan undian tersebut menetapkan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota yang diusung KSB dengan no urut 1 serta dari PDI Perjuangan pada no urut 2. (Ivanovich Aldino/JIBI/Solopos)

Pilkada Solo, komisioner KPU belum satu suara terkait kampanye bersama.

Solopos.com, SOLO–Para komisioner di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Solo belum satu suara menyikapi rencana penyelenggaraan kampanye bersama 5 Desember. KPU masih akan menggelar pleno pertengahan pekan ini untuk memastikan jalannya acara.

Advertisement

Komisioner Divisi Hukum, Kampanye dan Pencalonan KPU Solo, Nurul Sutarti, saat berbincang dengan Solopos.com, Minggu (29/11/2015), mengakui masih ada silang pendapat di internal KPU mengenai kepastian kampanye bersama. Hal itu menyusul penolakan sejumlah pihak atas kegiatan tersebut dengan alasan keamanan.

“Ada yang minta tetap diteruskan, ada pula yang mendorong mengikuti masukan sejumlah pihak. Kami harus satu suara dulu karena KPU bersifat kolektif kolegial,” ujarnya.

Nurul mengatakan kampanye bersama sebenarnya strategis untuk mengukur kedewasaan berpolitik warga Solo. Menurut Nurul, kampanye bersama dapat menjadi media pendidikan politik di samping sosialisasi Pilkada 9 Desember. Meski demikian pihaknya menghormati pihak yang mengkhawatirkan kondusivitas keamanan saat jalannya acara.
“Sebenarnya kami justru ingin membuktikan kalau Solo itu damai. Makanya kami konsep karnaval budaya yang sesuai ruh kota ini,” kata dia.

Advertisement

Sejauh ini KPU belum berencana mengubah konsep karnaval budaya dengan kegiatan lain. Nurul mengatakan opsi doa bersama yang sempat muncul masih perlu diplenokan. Dia mengakui pleno yang sebelumnya dijadwalkan akhir pekan lalu belum terlaksana.

“Dua pekan terakhir jelang coblosan kegiatan KPU sangat padat. Mungkin pertengahan pekan depan (pekan ini) kami baru bisa pleno.”

Menurut Nurul, hasil pleno di internal KPU segera disampaikan pada pasangan calon dan stakeholder. KPU memberi sinyal tetap akan menjalankan hasil pleno meski masih ada penolakan dari salah satu pasangan calon.
Sebelumnya pasangan F.X. Hadi Rudyatmo-Achmad Purnomo menolak kampanye bersama dengan alasan keamanan.

Advertisement

Anggota Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Solo, Asmuni, meminta KPU tidak memaksakan diri jika masih ada pihak yang menolak kampanye bersama.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif