Soloraya
Minggu, 29 November 2015 - 10:00 WIB

PILKADA BOYOLALI : Ini Transkrip Rekaman Politisasi Anggaran

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ketua KPU Boyolali, Siswadi Sapto Hardjono (tengah), menandatangani penetapan Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pilkada Boyolali 2015 seusai rapat pleno di Aula KPU Boyolali, Jumat (2/10/2015). (Hijriyah Al Wakhidah/JIBI/Solopos)

Pilkada Boyolali diramaikan oleh peredaran rekaman politasi anggaran.

Solopos.com, BOYOLALI — Rekaman suara Kepala Desa (Kades) Ketoyan, Kecamatan Wonosegoro, A.Rahman, yang diduga telah mempolitisasi dana-dana pembangunan desa untuk memenangkan salah satu pasangan calon bupati dan wakil bupati (cabup cawabup) beredar.

Advertisement

Warga pun berencana membawa bukti rekaman itu kepada Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Boyolali untuk ditindaklanjuti. Diduga, rekaman berdurasi 5 menit 37 detik diambil oleh salah seorang warga yang turut serta dalam acara pengajian yang digelar di RT 003/RW 003, desa setempat.

“Saya juga dapat kopian rekamannya. Yang mengambil rekaman siapa saya tidak tahu,” kata warga Dukuh Ketoyan, Ari, kepada Solopos.com, Sabtu (28/11/2015).

Advertisement

“Saya juga dapat kopian rekamannya. Yang mengambil rekaman siapa saya tidak tahu,” kata warga Dukuh Ketoyan, Ari, kepada Solopos.com, Sabtu (28/11/2015).

Warga Dukuh Gagatan RT 004/RW 003, Abadi, 57, berencana melaporkan dugaan ketidaknetralan kades kepada panwaslu. Selain itu, dia akan kembali menggerakan warga lainnya untuk mengklarifikasi pernyataan kades, Senin (30/11/2015) besok.

Dalam rekaman tersebut, kades memaparkan rencana dana pembangunan yang akan masuk ke Ketoyan. Warga juga diminta menyukseskan pilkada yang akan berlangsung 9 Desember.

Advertisement

Dari rekaman tersebut sudah terdengar adanya protes warga. Warga sudah ada yang mengingatkan bahwa kades tidak boleh berkampanye. “…Nanti ndak dadi rame..” ucap seorang pria dalam rekaman tersebut.

Kades pun melanjutkan, “…di sini saya hanya menyampaikan aspirasi dan pemerintah kabupaten. Di sini bapak-bapak perlu ketahui bahwasanya kita perlu meraih apa yang masyarakat inginkan. Sehingga dalam hal ini, mohon maaf saya tidak kampanye, saya harus memberitahukan kepada masyarakat, seyogyanya masyarakat mengetahui dana tersebut..”

Membantah

Advertisement

Saat dihubungi Solopos.com, Sabtu kemarin, A.Rahman membantah telah mengarahkan warga untuk memilih calon petahana dalam Pilkada Boyolali 2015. Dia mengaku hanya menginformasikan kepada waraganya bahwa Ketoyan akan diberikan dana hibah atau aspirasi dari Bupati senilai Rp200 juta, aspirasi Gubernur Rp400 juta.

“Saya hanya menyarankan masyarakat untuk berlomba-lomba mendapatkan dana itu. Untuk masyarakat sekarang itu harus memahami karena terkait pilkada 2010-2015 Ketoyan sama sekali tidak pernah mendapatkan dana hibah seperti desa yang lain. Saya hanya memberi tahu dan minta masyarakat menyikapi,” papar A.Rahman.

Rahman tidak memperdulikan jika ada warga yang mempersepsikan pernyataan kades termasuk politisasi anggaran. “Ya itu terserah masyarakat. Ini kan zaman keterbukaan tidak ada yang perlu ditutup-tutupi.

Advertisement

Dan saya tidak pernah mengarahkan warga untuk memilih Seno-Said.”

Terkait ketidakhadirannya saat warga mendatangi balai desa, Kades mengaku tengah menjaga diri untuk tidak gegabah memberikan konfirmasi kepada pihak yang tidak berkepentingan.

“Kalau memang besok mau ketemu saya lagi di balai desa silakan, balai desa selalu terbuka kok untuk warga saya.”

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif