SOLOPOS.COM - Jagung kering Kediri dimasukkan ke mesin perontok pada akhir panen raya, Rabu (25/11/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Prasetia Fauzani)
Pertanian Ponorogo bagian selatan langka jagung sehingga harganya melonjak berlipat ganda.
Madiunpos.com, PONOROGO — Harga jagung di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur (Jatim), bagian selatan merangkak naik hingga hampir dua kali lipat menjadi Rp4.400/kg. Harga jagung di Ponorogo selatan yang memang terkenal sebagai wilayah penghasil jagung dengan mutu dan kualitas baik tersebut sebelumnya hanya Rp2.400/kg.
“Biasanya harga jagung pada musim-musim lalu sekitar Rp2.300/kg-Rp2.400/kg. Dulu dapat harga Rp2.500/kg petani sudah senang. Saat ini, harga mencapai kisaran Rp4.400/kg untuk jagung pipilan kering kualitas baik,” ungkap petani asal Dusun Malo, Desa Mojorejo, Kecamatan Jetis, Ponorogo, Suryono, seperti dikutip Madiunpos.com dari halaman fanpage Facebook Semua Tentang Ponorogo, Sabtu (28/11/2015) pagi.
Suryono menyampaikan petani rata-rata berhasil panen jagung sekitar 1,5 ton per petak lahan pada musim panen 2015. Setelah dikeringkan, petani bisa menjual jagung seberat 1,2 ton dari hasil panen di satu petak lahan. “Musim ini per kotak lahan umumnya panen 1,5 ton. Kalau dikeringkan susutnya sekitar 3 kuintal jadi jagung kering sekitar 1,2 ton,” jelas Suryono.
Di lain sisi, kenaikan harga jagung di Ponorogo selatan membuat peternak ayam waswas. “Seperti umumnya harga komoditas, naiknya harga menguntungkan satu sektor, juga berimbas pada sektor lainnya. Saat ini para peternak ayam yang mengeluh karena tingginya harga jagung berimbas pada kenaikan harga pakan,” papar pengelola fanpage Facebook Semua Tentang Ponorogo.
KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Madiun Raya
KLIK di sini untuk mengintip Kabar Sragen Terlengkap