Jogja
Minggu, 29 November 2015 - 20:20 WIB

MUSIM HUJAN : Air Tercampur Lumpur, Gayamharjo Butuh Dropping

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi dropping air bersih untuk warga (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

Musim hujan, masih ada daerah yang membutuhkan bantuan air.

Harianjogja.com, SLEMAN-Memasuki musim hujan, kebutuhan air di beberapa daerah di Kabupaten Sleman belum tercukupi. Salah satu desa yang masih mengalami kesulitan air adalah Gayamharjo, Kecamatan Prambanan. Warga di desa yang terletak di areal perbukitan ini masih menggantungkan dropping air.

Advertisement

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman, Juli Setiono Dwiwasito, menyampaikan sumur di daerah tersebut rusak sehingga mengakibatkan aliran air tidak lancar. “Tepatnya sumur di Grogol Gayamharjo yang rusak,” kata Juli, Sabtu (28/11/2015).

Sumur tersebut saat ini masih dalam tahap perbaikan. Air yang keluar belum bersih sehingga belum dapat digunakan untuk konsumsi harian.

“Seperti tercampur dengan lumpur jadi tidak layak dikonsumsi,” kata Juli.

Advertisement

Selain itu frekuensi maupun intensitas hujan yang turun di daerah Gayamharjo juga belum tinggi. Sumur-sumur yang ada belum terisi air dan masih banyak yang surut.

Akibatnya, BPBD Sleman masih melakukan dropping air untuk wilayah Gayamharjo. Ada 100 tangki air yang dialokasikan. 100 tangki tersebut sebenarnya dialokasikan saat kemarau lalu. Namun karena kebutuhan air di perbukitan Prambanan dibantu perusahaan swasta dan donatur lainnya, alokasi 100 tangki air dari BPBD belum sampai digunakan selain memang suplay air di Prambanan masih cukup pada waktu itu. “Jadi kita masih punya stok sehingga masih bisa dipakai,” jelasnya.

Camat Prambanan, Abu Bakar, mengatakan warga yang masih membutuhkan dropping air di Gayamharjo merupakan pelanggan Organisasi Pengelola Pemakai Air (OPPA) Sumur Grogol.

Advertisement

“Saat ini sumur Grogol sedang diservis dalam perbaikan,” jelasnya. Ia memperkirakan perbaikan sumur akan selesai sekitar seminggu lagi.

Menurut dia ada sekitar 400 kepala keluarga (KK) yang terdampak. Namun jika proses perbaikan selesai, aliran air akan kembali lancar dan kebutuhan air untuk warga Gayamharjo terpenuhi tanpa harus dropping.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif