SOLOPOS.COM - Letkol Inf Chrisbianto Arimurti, Komandan Kodim 0735/Solo (Irsyam Faiz/JIBI/Solopos)
Pilkada Solo, menjaga netralitas TNI, anggota TNI di Solo diminta menjauhi TPS.
Solopos.com, SOLO–Anggota TNI di wilayah Kota Solo diinstruksikan untuk menjauhi tempat pemungutan suara (TPS) saat hari H pencoblosan pilkada Kota Solo 9 Desember nanti. Instruksi tersebut dilakukan agar tak terjadi salah persepsi di masyarakat terkait netralitas TNI.
Demikian diungkapkan Dandim 0735/Solo, Letkol Inf Chrisbianto Arimurti, kepada Solopos.com di Makodim 0735/Solo, Jumat (27/11/2015).
Chrisbianto mengatakan saat hari H berlangsungnya pencoblosan, anggota TNI tidak diperbolehkan berada terlalu dekat dengan TPS. Hal itu dimaksudkan agar tak terjadi salah persepsi masyarakat terkait netralitas TNI. Meski demikian, TNI tetap memantau dari jarak jauh dengan pakaian preman. “Anggota TNI tidak boleh berada di dekat TPS dengan pakaian dinas. Untuk menjaga netralitas kita lakukan pantauan jarak jauh,” tuturnya.
Untuk pengamanan, lanjutnya, Kodim akan menyiagakan satuan setingkat kompi (SSK) prajurit TNI atau sekitar 120 prajurit. Meski demikian, pihaknya hanya bertugas membantu Polri sebagai pengamanan utama. “Kami siap mem-back up institusi Polri terkait keamanan,” ujarnya.
Sementara itu, Kasubag Humas Polresta Solo AKP Yuliantara Prorianta menjelaskan kegiatan sosialisasi terkait pengamanan sudah dilakukan kepada petugas panitia pemungutan suara (PPS), panitia pemilihan kecamatan (PPK), satuan perlindungan masyarakat (Linmas) serta anggota Polri yang bertugas di wilayah setempat.
Di samping sosialisasi, polisi juga melakukan kegiatan rutin melalui patroli dan pos pengamanan di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) di Kota Solo.
“Patroli dilakukan di kantor KPU dan Panwaslu. Selain itu pengamanan dilakukan secara tertutup dan terbuka,” terangnya mewakili kapolresta Solo Kombes Pol. Ahmad Luthfi.