SOLOPOS.COM - Ilustrasi kereta uap wisata menjalani rute Ambarawa-Tuntang, Senin (6/7/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Aditya Pradana Putra)
Kereta wisata kini menawarkan paket pernikahan.
Solopos.com, JAKARTA — Menikah adalah hal yang sakral dan biasanya pernikahan berlangsung di gedung resepsi, ballroom hotel, bahkan pinggir pantai. Sudah banyak pasangan di Indonesia yang menikah di tempat-tempat tersebut. Tapi, bagaimana dengan menikah di dalam kereta api?
Tentunya akan menjadi pengalaman menarik untuk pasangan pengantin bergerak di rel. Manajer Operasi Kereta Api Wisata, Teguh Triyono, menceritakan sebuah pengalaman pernikahan yang pernah dilayani oleh kereta api wisata.
“Pesta pernikahan juga pernah di sini [kereta api wisata]. Nikahnya di Cirebon, karena akad nikah kan status KUA harus jelas jadi akad di stasiun. Setelah selesai akad langsung jalan resepsi ke Brebes” ujar Teguh.
Konsep pernikahan pada umumnya adalah para tamu undangan yang hadir mendatangi kedua mempelai di pelaminan. Namun, konsep tersebut tidak berlaku bagi pernikahan di kereta api wisata ini. “Jadi [mempelai] datangin undangannya, bukan undangan datangin pengantin. Operasinya pakai KLB. Khusus untuk resepsi pernikahan,” ujar Teguh.
PT KAI melalui anak usahanya Indorail Travel menggunakan kereta api khusus yaitu kereta api luar biasa (KLB) untuk melayani pesanan resepsi pernikahan di kereta ini.
Pernikahan di kereta api wisata ini dimulai dengan harga Rp100 juta. Fasilitas akan ditentukan berdasarkan kesepakatan antara pengguna dengan pihak penyedia kereta api wisata. Namun, Teguh menjelaskan biaya tersebut biasanya tergantung dari jumlah tamu yang diundang dan panjang jalur yang dilalui serta fasilitas tambahan yang ingin didapatkan di dalam kereta api.
“Nanti kalau sudah memesan, pihak kami akan mengirimkan form pemesanan, si pemesan mau request paket apa dan kereta apa yang mau pilih,” papar Teguh.