Jatim
Jumat, 27 November 2015 - 20:05 WIB

SPBU MADIUN : Pengawas SPBU Jamin Dispenser Pasti Pas, Petugas Pengisi BBM Belum Tentu…

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Suasana pengisian BBM di SPBU Klegen, dekat Pasar Burung Kota Madiun, Jumat (27/11/2015). (Irawan Sapto Adhi/JIBI/Madiunpos.com)

SPBU Madiun dikomplain karena tidak mengisi BBM sesuai jumlah pembelian, namun pengawas menyebut petugas yang salah.

Madiunpos.com, MADIUN – Pengawas stasiun pengisian bahan bakar (SPBU) di Kota Madiun, Jawa Timur (Jatim) menyebut pengisian bahan bakar minyak (BBM) yang tidak sesuai dengan jumlah pembelian merupakan kesalahan petugas, bukan mesin dispenser.

Advertisement

Pengawas SPBU Klegen, dekat Pasar Burung Kota Madiun, Andri Bimo, tidak menampik pernah menerima keluhan dari masyarakat terkait pengisan BBM yang tidak sesuai dengan jumlah pembelian. Dia menyebut pengisian BBM yang tidak sesuai dengan jumlah pembelian konsumen itu bukan kesengajaan pengelola SPBU, melainkan kemungkinan karena ulah oknum petugas pelayan pengisian BBM.

Pengawas SPBU Klegen, dekat Pasar Burung Kota Madiun, Andri Bimo, menunjukkan Surat Keterangan Hasil Peneraan yang diterbitkan UPT Kemetrologian Madiun, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jatim, Jumat (27/11/2015). Surat tersebut menjelaskan mesin pengisian BBM masih layak beroperasi. (Irawan Sapto Adhi/JIBI/Madiunpos.com)

Advertisement

Pengawas SPBU Klegen, dekat Pasar Burung Kota Madiun, Andri Bimo, menunjukkan Surat Keterangan Hasil Peneraan yang diterbitkan UPT Kemetrologian Madiun, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jatim, Jumat (27/11/2015). Surat tersebut menjelaskan mesin pengisian BBM masih layak beroperasi. (Irawan Sapto Adhi/JIBI/Madiunpos.com)

“Kami rutin mengecek kondisi mesin SPBU sehari dua kali. Kami meminimalisasi adanya kerusakan pada mesin sehingga membuat pelayanan terganggu, termasuk pengisian BBM tidak sesuai dengan jumlah pembelian,” kata Andri Bimo saat dimintai konfirmasi Madiunpos.com terkait praktik pengisian BBM yang tidak sesuai jumlah pembelian, Jumat (21/11/2015).

Disinggung hasil pengecekan kondisi mesin SPBU Klegen, Andri Bimo mengatakan, terkadang pengawas menemukan kerusakan pada bagian adjuster atau pengatur besaran volume BBM keluar dari mesin pengisian. Selain itu, menurut dia, pengawas juga pernah menemukan kebocoran pipa penyimpanan BBM. Andri Bimo membenarkan kedua masalah tersebut membuat pengisian BBM tidak sesuai dengan jumlah pembelian konsumen.

Advertisement

Rugikan Pemilik SPBU
Andri mengatakan kerusakan mesin bukan hanya merugikan pembeli, melainkan juga pemilik SPBU. Dia menjelaskan pemilik SPBU merugi karena volume BBM yang masuk ke tangki kendaraan masyarakat lebih banyak dari semestinya saat mesin rusak. Andri menegaskan keluhan masyarakat terkait pengisian BBM yang tidak sesuai dengan jumlah pembelian kemungkinan besar datang dari kesalahan petugas.

“Keluhan pernah kami terima beberapa kali terkait pengisian BBM yang dinilai tidak pas. Kami langsung lakukan tindak lanjut. Kadang namanya manusia, petugas atau operator salah dengar. Masyarakat beli BBM Rp20.000 tapi diisi hanya Rp10.000. Kami sudah menyiapkan sanksi bagi petugas yang kurang cermat seperti itu,” terang Andri.

Andri menceritakan manajemen SPBU Klegen belum lama ini memecat salah seorang petugasnya karena terbukti mengisi BBM tidak sesuai dengan jumlah pembelian. Menurut dia, masyarakat berhak melapor kepada manajemen SPBU milik Wali Kota Madiun Bambang Irianto tersebut apabila menemukan pelayanan yang kurang sesuai atau kurang benar dari petugas.

Advertisement

Andri beranggapan manajemen di SPBU lain di Kota Madiun juga terbuka terhadap kritik atau masukan masyarakat. “Masyarakat beli BBM Rp15.000, tapi ada petugas isi hanya Rp10.000. Uang Rp5.000 masuk kantong sendiri. Kami tidak mau petugas tidak jujur. Kami akan tegas memberikan sanksi terhadap kecurangan tersebut. Pokoknya, masyarakat silakan melapor dengan membawa bukti apabil merasa dicurangi. Kami sangat terbuka dengan masukan dan kritik masyarakat,” papar Andri.

Rutin Dicek Kemetrologian
Senada dengan Andri, petugas SPBU Jl. D. I. Panjaitan, Kecamatan Taman, Hari, menyebut masyarakat bisa melaporkan kepada pengawas apabila menemukan atau merasakan pelayanan yang kurang sesuai atau kurang benar di SPBU Jl. D. I. Panjaitan. Dia mengklaim pelayanan dan mesin pengisian BBM di SPBU Jl. D.I. Panjaitan tidak bermasalah, terbukti masih diperbolehkan beroperasi oleh UPT Kemetrologian Madiun, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jatim.

“Petugas UPT Kemetrologian Madiun hampir setiap tiga bulan sekali datang ke SPBU. Mereka melakukan pemeriksaan berbagai hal di SPBU, terutama pelayanan dan kondiri mesin pengisian BBM. Kami masih boleh beroperasi berarti tidak melakukan kecurangan kan? Kami juga enggak pernah dikomplain masyarakat,” jelas Hari dijumpai Madiunpos.com secara terpisah.

Advertisement

Diberitakan Madiunpos.com sebelumnya, pengguna akun Facebook Fajar Setiono menyampaikan keluhan di grup Facebook Paguma (PaguyubanMadiun), Senin (23/11/2015) siang. Dia kecewa dengan pelayanan petugas SPBU di Kota Madiun yang menurutnya tidak jujur karena selalu mengisi BBM tidak sesuai dengan jumlah pembelian.

“Selamat siang sobat Madiun… saya orang Madiun asli.. cuma skg tinggal di Jakarta lama.. setahun sekalu pulang ke Madiun yang indah.. tapi sayang sekali.. 2x kena tipu di pom bensin Madiun.. yang ke 3x nya ketahuan,” tulis Fajar Setiono.

Fajar Setiono menyampaikan pernah mengisi bensin di SPBU Klegen, dekat Pasar Burung Kota Madiun. Saat proses pengisian BBM, dia mengaku terus diajak berbincang oleh petugas SPBU Klegen. Setelah tancap gas, Fajar Setiono kecewa ternyata petugas SPBU Klegen mengajak berbincang hanya untuk mengalihkan perhatian.

Menurut dia, petugas SPBU Klegen mengisi bensin tidak sesuai jumlah pembelian. “Pertama kali saya isi bensin di pom bensin Klegen deket pasar burung.. sambil diajak ngobrol dan meteran berlawanan.. setelah jalan baru sadar kalau bensin gk diisi sesuai.. ke dua kalinya saya isi juga di pom Dungus.. sama caranya.. yg ketiga kalinya saya isi tapi istri yg memperhatikan meteran pom.. ternyata benar.. tidak sesuai.. dengan modus diajak ngobrolsok akrab.. sayang sekali Kota Madiun yg indah menipu masyarakatnya sendiri,” lanjut Fajar Setiono.

Pengguna akun Facebook Zaenuri Jeje menjelaskan SPBU Jl. D.I. Panjaitan juga bermasalah karena petugasnya tidak mengisi BBM sesuai dengan jumlah pembelian. “Baru tahu, njih, tak tambahi nang pom Panjaitan!” terang Zaenuri Jeje.

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Madiun Raya
KLIK di sini untuk mengintip Kabar Sragen Terlengkap

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif