Soloraya
Jumat, 27 November 2015 - 09:10 WIB

PENCABULAN KARANGANYAR : Aksi Biadab Kakak Kelas Dilakukan di Lapangan Bola?

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi kekerasan terhadap anak (JIBI/Solopos/Dok.)

Pencabulan Karanganyar diduga dilakukan empat siswa SD, korbannya adik kelas mereka.

Solopos.com, KARANGANYAR — Seorang siswa kelas II SD, R, diduga dicabuli oleh empat kakak kelasnya. Kepala sekolah tempat korban dan pelaku diduga pencabulan itu membantah kejadian tersebut dilakukan di sekolah.

Advertisement

Kepala Bidang (Kabid) Pendidikan Dasar (Dikdas) Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Karanganyar, Ngadimin, menuturkan sudah mengecek informasi itu kepada kepala sekolah. Ngadimin membeberkan informasi yang diperoleh dari pihak sekolah bahwa kejadian di lapangan sepak bola saat jam olahraga.

Kakek dan nenek korban melaporkan kejadian itu pada Senin (23/11) malam. Nenek korban melaporkan hal itu karena korban mengeluh sakit saat dimandikan. Ngadimin mengklaim mendatangi rumah R, tetapi tidak bertemu karena R dibawa ke RSUD untuk mendapatkan visum.

“Kalau kejadian di dalam kelas, ini gurunya tetap saya tindak. Itu harusnya diawasi. Nah, perlu dipastikan dahulu semuanya. Termasuk menunggu hasil visum,” jelas Ngadimin saat ditemui Solopos.com di ruang kerjanya, Kamis (26/11/2015).

Advertisement

Ngadimin menuturkan Disdikpora Kabupaten Karanganyar sudah berkoordinasi terkait kasus itu. Dia meminta kepala sekolah dan guru mengawasi tingkah laku anak. Termasuk penggunaan smartphone di lingkungan sekolah.

“Khusus untuk handphone harus ada operasi. Geledah. Kalau ada disita. Jelaskan kepada orangtua. Saya kok yakin kejadian ini karena anak penasaran dan ingin tahu. Selain itu, harus ada pembinaan mental dan keagamaan,” tutur dia.

Dia juga mengingatkan pendidik maupun orangtua agar tidak menasihati anak dengan menakut-takuti atau melarang. Dia menilai hal itu malah akan membuat anak penasaran dan menjajal. Dia juga tidak melarang apabila sekolah memberikan pengetahuan seksual sejak dini.

Advertisement

“Selipkan nasihat pada mata pelajaran tertentu. Guru harus inovasi sampai sejauh itu [pendidikan seks sejak dini]. Informasikan sesuatu yang mudah dipahami anak. Untuk berjaga-jaga.”

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, warga Jatiyoso, R, 8, diduga menjadi korban pencabulan teman sekolahnya.  Informasi yang dihimpun Solopos.com, R masih duduk di bangku kelas II sekolah dasar (SD) di Jatiyoso.

Sedangkan empat orang yang diduga melakukan tindakan asusila itu kakak kelasnya. Kasus itu bermula saat R mengeluh perih di bagian organ vitalnya.

Advertisement
Kata Kunci : Pencabulan Karanganyar
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif