News
Jumat, 27 November 2015 - 16:00 WIB

KONGRES HMI : Ribuan Mahasiswa Makassar akan Dipulangkan Kapal TNI AL

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah Polisi Wanita (Polwan) dan peserta Kongres Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) berjalan dengan latar depan jendela yang hancur di Gedung Olahraga Gelanggang Remaja yang dijadikan lokasi Munas HMI XXIX di Pekanbaru, Riau, Senin (23/11/2015). Berbagai fasilitas gedung tersebut seperti jendela, lampu dan kursi hancur dirusak massa HMI karena kecewa terhadap sikap panitia Munas yang dianggap menelantarkan mereka. (JIBI/Solopos/Antara/Rony Muharrman)

Kongres HMI diwarnai kericuhan dan insidan yang dilakukan 1.500 mahasiswa asal Makassar. Mereka segera dipulangkan.

Solopos.com, PEKANBARU — Sekitar 1.500 mahasiswa dari Makassar anggota Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang dilarang mengikuti Kongres HMI ke-29 di Pekanbaru, segera dipulangkan dengan kapal TNI AL dari Pelabuhan Dumai, Riau.

Advertisement

Wakapolresta Pekanbaru, AKBP Sugeng Putut Wicaksono, mengatakan saat ini, ribuan mahasiswa itu diinapkan Komplek Brimobda Riau dan Komplek TNI. Sebelumnya, mereka membuat ricuh sehingga pelaksanaan kongres terpaksa diperpanjang hingga 29 November 2015.

“Sebelumnya, mereka diinapkan di GOR Gelanggang Remaja dan Kampus Unri [Universitas Riau]. Namun, terpaksa dipindahkan ke komplek militer agar mereka tertib,” katanya, Jumat (27/11/2015).

Sebelumnya, ada beberapa insiden ricuh antarkelompok hingga acara terpaksa diperpanjang dari jadwal yang ditetapkan. Seharusnya, kongres itu berakhir pada Kamis (26/11/2015).

Advertisement

Aksi ricuh dimulai ketika 1.500 mahasiswa yang berasal dari Makassar melakukan aksi bakar ban karena ditelantarkan, Sabtu (21/11/2015) sebelum Kongres HMI dimulai. Mahasiswa Makassar juga dituduh sebagai pelaku yang memanah mahasiswa Riau, Minggu (22/11/2015).

Polisi menangkap delapan orang dari rombongan Makassar karena kedapatan membawa senjata api, senjata tajam, sumpit (panah beracun tradisional) serta racun mematikan. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau melaporkan romobongan mahasiswa karena sejumlah aset hilang dari Gelanggang Olahraga Remaja (GOR) yang menjadi tempat Kongres berlangsung.

Mahasiswa Makassar yang diinapkan di lokasi itu kembali dituduh sebagai penyebabnya. Kongres yang dibuka Wakil Presiden Jusuf Kalla pada Minggu (22/11/2015) pagi itu menimbulkan polemik karena menghabiskan anggaran Rp7 miliar, di mana Rp3 miliar disubsidi dari APBD Riau 2015.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif