News
Jumat, 27 November 2015 - 02:10 WIB

Dana Rp 259 Triliun Mengendap, Jokowi Sedih

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Presiden Joko Widodo (Dedi Gunawan/JIBI/Bisnis)

Serapan anggaran daerah yang rendah membuat Presiden Jokowi sedih.

Solopos.com, MAKASSAR – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku sedih dengan rendahnya serapan anggaran, khususnya anggaran transfer ke daerah. Ia menyebutkan, sekarang ini di pemerintah daerah provinsi/kabupaten/kota masih ada uang Rp259 triliun.

Advertisement

“Padahal uang itu kalau dibelanjakan akan menggerakkan ekonomi masyarakat. Belanjakan pada tempat yang tepat. Uang itu ditunggu masyarakat kalau dibelanjakan, uangnya bisa berputar,” kata Presiden Jokowi saat membuka Musyawarah Nasional (Munas) V Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) Tahun 2015, yang diselenggarakan di Hotel Grand Clarion, Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (25/11/2015) malam.

Presiden Jokowi mempertanyakan rendahnya penyerapan anggaran itu, karena duitnya ada membelanjakannya kok terlambat. Biasanya, lanjut Presiden, duitnya yang susah, ini duitnya sudah ada.

“Apa masalahnya? Takut? Takut apa? Saya tanya, takut? Takut apa? Kalau Bapak/Ibu semuanya tidak mengambil serupiah pun, yang ditakuti apa?” kata Presiden Jokowi dengan nada bertanya.

Advertisement

Presiden memastikan, ia akan membantu. “Kalau kebijakan, bisa menunjukkan pada saya dan itu betul, saya akan back-up penuh,” tegas Presiden Jokowi seperti diberitakan situs Setkab.go.id, Kamis (26/11/2015).

Jokowi mengisahkan, dulu juga dirinya pernah jadi walikota, pernah jadi gubernur, dirinya tidak pernah takut. “Enggak pernah. Karena saya juga enggak, serupiah pun enggak pernah pegang-pegang yang namanya uang,” ujarnya.

Terkait rendahnya penyerapan anggaran itu, Presiden Jokowi mengatakan, tahun depan caranya akan berbeda. Kalau yang menaruh uangnya terlalu banyak di bank, nanti yang ditransfer bukan uang lagi.

Advertisement

“Kalau uang cash lagi nanti ditaruh di deposito. Nanti yang kita transfer yang serapannya rendah adalah surat utang. Artinya kalau daerah itu memerlukan Rp102 miliar, ya Rp102 miliar yang diambil,” papar Presiden Jokowi.

Presiden menegaskan, harus melakukan hal-hal sehingga negara ini efisien.” Uang kalau sudah ditransfer memang harus digunakan,” tegasnya.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif