Jogja
Jumat, 27 November 2015 - 00:20 WIB

BUKU BARU : Keren, Pelajar SD Jadi Penulis Anak Muda Bertutur Gus Dur

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ibu Tugiran, salah seorang petani di Desa Pampang sedang menjemur biji jagung agar cepat kering. Kamis (26/11/2015). (JIBI/Harian Jogja/David Kurniawan)

Buku baru kali ini sebagian ditulis oleh pelajar SD.

Harianjogja.com, JOGJA-Kenalkan tokoh bangsa pada anak-anak, Komunitas Generasi Muda Penggemar Guru Bangsa (GMPGB) merilis sebuah buku. Penulis buku tersebut terdiri dari pelajar SD kelas dua hingga mahasiswa semester tujuh.

Advertisement

Ketua Panitia Grand Launching Buku Anak Muda Bertutur Gus Dur, Brian Adi Wijaya mengatakan komunitas ini terdiri dari berbagai latar belakang agama, suku hingga usia. Melalui komunitas ini, anggota diajak menjadi agen multikultural di masa depan. Selain itu, generasi muda diajak lebih mencintai tokoh-tokoh bangsa.

“Saat ini, anak muda mengalami krisis identitas. Senang idolakan tokoh dari luar negeri seperti Korea, Turki, India dll, padahal ada banyak tokoh di Indonesia. Melalui buku ini kami ingin mengenalkan tokoh bangsa kepada masyarakat,” terangnya saat beraudiensi ke Griya Harian Jogja, Kamis (26/11/2015).

Brian menyampaikan sebelumnya, GMPGB pernah merilis mengenai GKR Hemas dan Romo Mangun. Kali ini tokoh yang diangkat adalah Gus Dur. Melalui buku ini diharapkan generasi muda yang mendapat kemudahan dari sisi fasilitas dapat melampaui generasi orang tua. Hal ini juga dapat mendorong generasi muda menjadi pribadi lebih berkualitas.

Advertisement

Buku yang ditulis 46 anak muda dan terdiri dari 53 tulisan ini akan diperkenalkan pada publik pada Jumat (27/11) di Gedung Radya Suyasa, Kompleks Kantor Gubernur DIY. Pada sesi bedah buku, hadir Ketua Yayasan Dinamika Edukasi Dasar, C.B. Mulyatno, Pemimpin Redaksi Harian Kedaulatan Rakyat, Octo Lumpito, Direktur Eksekutif LKis, Hairus Salim, aktivis Gusdurian Nasional, Sarjoko, mahasiswa jurusan Komunikasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY), Laurentia Hesty Widyastari dan dua penulis cilik siswa SD Kanisius Eksperimental Mangunan Petrina Narendia Sidihoni Manurung serta Caecilia Ega Sanjaya.

“Setiap orang menulis tentang Gus Dur sesuai gayanya. Termasuk adik-adik yang masih SD. Cara bertutur mereka ya khas anak kecil. Dimulai dari mereka mengenai sosok Gus Dur lewat internet, kemudian menuliskan kesannya,” imbuh dia.

Penulis cilik, Caecilia Ega Sanjaya, yang biasa disapa dengan nama Ega menyampaikan saat kecil mengaku tak memiliki cita-cita. Ketika usia bertambah, cita-citanya mendadak bertambak banyak tetapi akhirnya membuat dia tak yakin.

Advertisement

“Sekarang sudah tahu ingin apa. Ingin menulis hingga media cetak supaya banyak dibaca dan bermanfaat buat orang lain,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif