Kolom
Kamis, 26 November 2015 - 08:00 WIB

TENTANG ISLAM : Slup-Slupan Rumah Baru dengan Menyembelih Hewan

Redaksi Solopos.com  /  Evi Handayani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi rumah baru (Hookedonhouse.net)

Tentang Islam diasuh oleh H. Muhammad Amir, S.H., C.N., Ketua Majelis Pembina Yayasan Pendidikan Islam Al Mukmin Ngruki, Sukoharjo. Tentang Islam juga dimuat di subrubrik Ustaz Menjawab Khazanah Keluarga Harian Umum Solopos, setiap Jumat.

Solopos.com, SOLO — Dalam keyakinan budaya masyarakat Jawa, setiap orang yang memiliki rumah baru harus melakukan ritual “slup-slupan”. Dalam ritual tersebut, si pemilik rumah biasanya menyembelih kambing, lalu menanam kepala kambing di salah satu sudut rumah.

Advertisement

Bagaimana Islam memandang ritual “slup-slupan” rumah baru tersebut? Simak jawabannya kali ini, Rabu (25/11/2015).

Pertanyaan

Advertisement

Pertanyaan

Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.
Bapak Ustaz yang terhormat, kebiasaan orang di kampung saya apabila akan mendirikan atau akan menempati rumah baru harus dibarengi dengan penyembelihan kambing dan kepala kambing ditanam di pojok rumah.

Kata mereka, bila tidak dilakukan maka rumahnya akan dihuni jin dan jkin itu akan mengganggu penghuninya.

Advertisement

1. Benarkah jin itu ada? Dan akan mengganggu bila tidak dilakukan penyembelihan kambing atau kerbau?

2. Apakah keyakinan semacam itu ada dasar hukumnya? Bila ada tolong sebutkan dalilnya.
Wassalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh. [Iman Kusairi, Ngebrusan, Solo]

Ustaz Menjawab

Advertisement

Wa’alaikumsalam warahmatullaahi wabarakaatuh.
Bapak Imam Kusairi yang dirahmati Allah. Pandangan manusia tentang alam jin memang berbeda-beda. Ada yang mengakui keberadaannya dengan yang berlebihan dan ada yang sama sekali tidak mengakuinya.

Ada pula kelompok manusia yang di samping tidak mengakui keberadaan jin, juga tidak mengakui keberadaan hal-hal lain yang tidak dapat dicapai dengan pancaindra.

Ada pula kelompok manusia yang mengakui bahwa jin ada di atas kepalanya, di beberapa sudut rumahnya, sering datang di malam hari maupun di siang hari. Kedua keyakinan itu termasuk berlebihan dan tidak dibenarkan dalam ajaran agama Islam.

Advertisement

Islam adalah agama pertengahan yang datang untuk mengakui keberadaan setiap makhluk, termasuk jin. Memang keberadaan jin dimuat dalam Alquran (Surat Jin) dan juga ada dalam sunah Rasulullah SAW.

Akan tetapi, meyakini bahwa jin itu mempunyai kekuatan yang melebihi kekuatan manusia, dapat mengatur alam dunia ini, mampu berbuat semaunya untuk mengganggu atau mencelakakan manusia adalah suatu sikap yang tidak benar, tidak ada dasar hukumnya dalam Islam.

Padahal untuk perkara-perkara yang gaib tidak boleh seorang pun menentukan keberadaannya dengan pasti. Dalam ajaran Islam, barang yang gaib hanya Allah yang mengetahuinya. Tetapi, kita harus yakin adanya barang gaib, seperti malaikat, surga, neraka, mahkamah akhirat, dan sebagainya.

Jadi, kepada Bapak Imam Kusairi, menyembelih hewan yang dihubungkan dengan pembangunan rumah baru adalah perbuatan yang tidak benar, tidak ada dasar hukumnya. Perbuatan tersebut merupakan perilaku syirik. Dan kita tegas meninggalkan kebiasaan orang kampung yang berbau syirik.

Menurut pengertian saya, dalam ajaran Islam semua pengorbanan sudah ada ketentuan dan selalu dihubungkan dengan peristiwa tertentu, serta tidak lepas dari ibadah kepada Allah SWT.

Sebagai orang Islam kita harus berpedoman kepada Alquran dan sunah Rasulullah SAW yang sahih, dan jangan dicampur dengan hal-hal yang mengandung unsur kemusyrikan. Demikian jawaban saya, semoga ada manfaatnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif