SOLOPOS.COM - Gambar Kabut Asap Nasa (Liputan6.com)
Teknologi terbaru Fire Stat sedang dikembangkan NASA bersama Quadra P1 R2E untuk mendeteksi kebakaran hutan.
Solopos.com, SOLO — Lembaga antariksa Amerika Serikat, National Aeronautics and Space Administration (NASA) mengembangkan teknologi terbaru berupa satelit yang dibekali sensor untuk mendeteksi kebakaran hutan.
Sebagaimana dikutip dari Techtimes, Rabu (25/11/2015) NASA tidak sendirian dalam mengembangkan teknologi terbaru pendeteksi kebakaran hutan. Lembaga teknologi AS itu menggandeng Quadra Pi R2E, membuat pendeteksi kebakaran hutan dari luar angkasa.
Sebelumnya, NASA hanya mampu mendeteksi kabut asap di wilayah terdampak kebakaran hutan seperti Sumatra dan Kalimantan. Tapi saat ini NASA bersama Quadra mengembangkan teknologi terbaru bernama Fire Stat yang nantinya bisa mendeteksi kebakaran hutan.
Teknologi terbaru Fire Stat dibuat dari 200 sensor inframerah dengan pencitraan termal. Sensor pendeteksi kebakaran hutan itu akan disematkan di satelit yang akan diluncurkan ke luar angkasa tersebut.
Menurut NASA, teknologi terbaru Fire Stat bisa mendeteksi kebakaran 10-15 meter. Fire Stat hanya membutuhkan waktu selama 15 menit untuk mendeteksi potensi kebakaran yang akan terjadi.
Teknologi terbaru berbentuk satelit itu nantinya juga bisa mengirim gambar resolusi rendah dari daerah yang dilanda kebakaran hutan setiap menit agar bisa menghadirkan kabar secara cepat dan akurat untuk diantisipasi secara cepat.
Teknologi terbaru Fire Stat bisa memberikan informasi secara cepat tentang garis lintang dan bujur dari daerah yang terkena kebakaran hutan parah. Penduduk sekitar nantinya juga bisa mendapat informasi tentang kebakaran setiap menit.
Dalam pengoperasian teknologi terbaru Fire Stat, NASA akan menggunakan pesawat tanpa awak untuk mendeteksi lokasi kebakaran secara cepat dan akurat.