News
Kamis, 26 November 2015 - 19:30 WIB

SMS MAMA MINTA PULSA : Dibajak, Pin BBM Pejabat Gunungkidul Dipakai Minta Uang

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi aplikasi Blackberry (JIBI/Harian Jogja/Reuters)

SMS mama minta pulsa punya modus baru. Pelakunya membajak pin BBM pejabat Gunungkidul untuk meminta uang.

Solopos.com, WONOSARI — Pin BBM dan pesan singkat milik dua pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunungkidul dibajak oleh orang tak bertanggung jawab. Akibat pembajakan ini, akun mereka digunakan untuk meminta sejumlah uang atau pun pulsa.

Advertisement

Beberapa pejabat yang akunnya dibajak antara lain Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Eko Subiyantoro dan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Gunungkidul Edy Praptono. Dengan nama kedua orang ini, peretas meminta uang kepada rekan kerja, anggota DPRD, hingga awak media yang bertugas di Gunungkidul.

Dalam pesan BBM yang diterima oleh salah seorang wartawan, peretas menggunakan nama Eko Subiyantoro untuk meminjam uang tunai sebesar Rp500.000. Peretas kemudian meminta untuk mentransfer uang ke nomor rekening 0390582366 atas nama Ary Ardiansyah Putra.

“Saya baru tahu saat ditanya oleh salah seorang rekan. Kejadian ini berlansung sejak tadi pagi [kemarin],” kata Eko kepada awak media, Kamis (26/11/2015).

Advertisement

Dia menjelaskan, tidak tahu asal muasal akun BBM miliknya bisa dibajak oleh peretas. Eko hanya tahu jika password miliknya telah berubah dan tidak bisa masuk lagi ke akun tersebut.

“Saya belum tahu apakah ada teman yang mengalami kerugian karena kejadian ini. Atas peristiwa ini, saya mohon maaf dan saya meminta untuk tidak menanggapi apabila ada yang meminta mengatasnamakannya,” tutur mantan Sekretaris DPRD ini.

Akibat pembajakan itu, Eko tidak bisa menggunakan akun BBM-nya. Sementara itu, pelaku pembajakan dengan leluasa mengirimkan pesan kepada sejumlah rekan kerja, termasuk anggota dewan dan wartawan yang isinya meminta dikirimi uang atau hendak meminjam uang. “Untuk saat ini, saya belum berencana melapor ke polisi,” ujarnya.

Advertisement

Masalah pembajakan akun tidak hanya terjadi pada Eko, sebab kejadian yang sama juga dialami oleh Kepala DPU Gunungkidul, Edy Praptono. Bedanya, ada orang dengan nomor baru mengaku sebagai Edy dan meminta untuk dikirimi pulsa.

“Saya baru tahu saat ada staf yang bilang bahwa tidak bisa mengirimkan pulsa karena saldonya tidak mencukupi, sebab sudah mengirimkan nominal pulsa Rp100.000 hingga 36 kali,” kata Edy.

Atas kejadian itu, Edy pun mem-posting penipuan yang mengatasnamakan dirinya ke akun Facebook miliknya. Dalam postingan tersebut, ia mengunggah foto dan pernyataan diri tidak pernah pernah meminta pulsa hingga 36 kali karena kartunya merupakan model pascabayar sehingga tidak bisa dikirimi pulsa.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif