SOLOPOS.COM - Presiden Jokowi berbincang bersama Seskab dan Menteri Kesehatan, seusai rapat terbatas di rumah dinas Bupati OKI, Sumsel, Kamis (29/10/2015). (Setkab.go.id)
Pencatutan nama Jokowi-JK yang diduga dilakukan Setya Novanto sedang diproses MKD. Soal dugaan skandal Freeport, Presiden minta MKD tak diintervensi.
Solopos.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo (Jokowi) berharap tidak ada intervensi terhadap Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) dalam proses tindak lanjut kasus dugaan pencatutan nama Jokowi-JK oleh Ketua DPR Setya Novanto.
Presiden Jokowi kembali menegaskan pemerintah mendukung penuh proses yang bergulir di MKD. Proses tersebut merupakan tindak lanjut laporan Menteri ESDM Sudirman Said terhadap Ketua DPR Setya Novanto lantaran diduga mencatut nama Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla dalam pertemuan informal terkait pembahasan kontrak Freeport Indonesia.
“Ya saya mendukung penuh proses di MKD dan sudah saya sampaikan bolak balik, saya menghormati proses yang ada di MKD dan jangan sampai ada yang intervensi,” ujar Presiden Jokowi di Jakarta Convention Center (JCC), Kamis (26/11/2015).
Sebelumnya, Presiden Jokowi menekankan sikapnya yang menghormati proses di MKD. Sekretariat Kabinet (Seskab) Pramono Anung pun mengatakan pemerintah tidak akan menindaklanjuti dugaan pencatutan nama Jokowi-JK ke ranah hukum.
“Presiden menyerahkan sepenuhnya persoalan ini kepada MKD. Presiden tidak pernah berbicara dengan siapapun tentang Freeport di luar empat konteks, yakni divestasi, royalti, smelter, dan pembangunan Papua,” ujar Pramono.
Di sisi lain, Presiden juga meminta internal Kabinet Kerja tidak berpolemik terkait kasus ini dan meminta semua pihak menunggu proses yang sedang berjalan.