News
Kamis, 26 November 2015 - 21:30 WIB

KONGRES HMI : Anggaran Rp7 M Disorot, HMI Janji Kembalikan Duit APBD Riau

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi aktivitas HMI (Desi Suryanto/JIBI/Harian Jogja)

Kongres HMI di Riau disorot karena anggarannya mencapai Rp7 miliar, termasuk Rp3 miliar dari APBD Riau.

Solopos.com, PEKANBARU — Panitia Kongres HMI ke-29 akan mengembalikan dana lebih karena anggaran Kongres yang dilaksanakan di Pekanbaru tersebut menelan biaya relatif tinggi, yaitu senilai Rp7 miliar.

Advertisement

Koordinator Stering Commute (SC) Kongres HMI, Akmal Sakti, mengatakan anggaran tersebut hanya sebagian yang dicairkan hingga hari ini. Dia mengakui bahwa dana kongres itu sumbangan dari pihak alumni dan pihak-pihak lain.

“Dana subsidi Rp3 miliar dari APBD Riau 2015 akan kami kembalikan, jika berlebih,” katanya saat berada di Pekanbaru, Kamis (27/11/2015). Akmal menambahkan, bukanlah hal sulit bagi mereka untuk mencari dana Rp7 miliar serta tambahan dana Rp1 miliar untuk perpanjangan kongres.

Sebelumnya, timbul polemik serta petisi menolak anggaran tersebut. Wakil Presiden Jusuf Kalla juga sempat menyindir Ketua PB HMI M. Arief terkait dana dari APBD Riau tersebut. JK mengatakan seharusnya dana bisa dicari dengan cara yang lebih berbudaya.

Advertisement

“Ini Ketua PB, M. Arief sebar proposal di mana-mana. Kalau HMI zaman saya, dulu, kami sampai jualan kue,” katanya saat berpidato membuka Kongres HMI di Pekanbaru, Minggu (22/11/2015).

Sebelumnya, muncul beberapa insiden ricuh antarkelompok massa HMI sehingga acara terpaksa diperpanjang dari jadwal yang ditetapkan. Seharusnya, kongres itu berakhir pada Kamis (26/11/2015) ini.

Aksi ricuh dimulai ketika 1.500 mahasiswa yang berasal dari Makassar melakukan aksi bakar ban karena ditelantarkan, Sabtu (21/11/2015), sebelum Kongres HMI dimulai. Mahasiswa Makassar juga dituduh sebagai pelaku yang memanah mahasiswa Riau, Minggu lalu.

Advertisement

Polisi menangkap delapan orang dari rombongan Makassar karena kedapatan membawa senjata api, senjata tajam, sumpit (panah beracun tradisional), serta racun mematikan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif