News
Kamis, 26 November 2015 - 00:30 WIB

GEMPA HALMAHERA : Gempa Susulan Melemah, 9.610 Jiwa Mengungsi, 934 Rumah Rusak

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Reuters)

Gempa Halmahera Barat memaksa 9.610 orang mengungsi dan hampir 1.000 rumah rusak.

Solopos.com, JAKARTA — Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan akibat gempa bumi yang mengguncang Halmahera Barat, Maluku Utara, 16-25 November 2015, sebanyak 9.610 jiwa mengungsi dan 934 rumah rusak.

Advertisement

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan frekuensi gempa yang dirasakan menurun dibandingkan sebelumnya. “Total terjadi 611 kali gempa sejak 16-23 November 2015,” tuturnya, dalam siaran pers yang diterima Bisnis/JIBI, Rabu (25/11/2015).

Menurutnya, saat ini masih terdapat 9.610 jiwa mengungsi yang tersebar di 19 desa di Kecamatan Jailolo, Halmahera Barat. “Saat siang hari pengungsi berkurang karena bekerja melakukan aktivitasnya,” ujarnya.

Selain itu, dampak gempa Halmahera juga menyebabkan 934 rumah rusak yaitu 237 rusak berat, 193 rusak sedang, dan 504 rusak ringan. “Tercatat, 11 gedung fasilitas umum juga rusak. Ada retakan sepanjang 500 meter di Desa Galala,” ujarnya.

Advertisement

Menurutnya, penanganan darurat gempa Halmahera Barat masih dilakukan. Bupati Halmahera Barat telah menetapkan SK Tanggap Darurat selama 14 hari sejak 21 November 2015 hingga 6 Desember 2015. “Sebanyak 75 personil dari tim gabungan dikerahkan. Gubernur Maluku Utara melalui BPBD Maluku Utara telah memberikan bantuan 400 kardus mi instan dan 400 kardus air minum kemasan,” terangnya.

Logistik di BPBD Halmahera Barat didistribusikan ke pos pengungsian. Semua bantuan dikoordinir BPBD Halmahera Barat. “Telah dibentuk tim verifikasi kerusakan rumah yang beranggotakan Tim BNPB, BPBD Kabupaten, Dinas Pekerjaan Umum, TNI/Polri, dan aparat desa,” ujarnya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif