Soloraya
Kamis, 26 November 2015 - 10:45 WIB

ELPIJI BOYOLALI : Pemkab Boyolali Minta Tambahan 1.256.669 Tabung Elpiji 3 Kg

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi elpiji (Dok/JIBI/Solopos)

Elpiji Boyolali ini terkait upaya Pemkab meminta tambahan kuota untuk mencegah kelangkaan.

Solopos.com, BOYOLALI – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali tahun depan mengajukan tambahan kuota elpiji 3 kg sebanyak 15% atau 1.256.669 dari kuota 2015.

Advertisement

Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), Yohanes Supriyanto, mengatakan kuota elpiji 3 kg di Boyolali tahun 2015 sebanyak 8.377.792 tabung. Dengan penambahan tersebut jumlah total kuota elpiji 2016 menjadi 9.643.461 tabung.

“Pengajuan tambahan kuota epiji 3 kg itu baru kami ajukan ke Hiswana Migas [Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi] Provinsi Jateng. Sampai sekarang pengajuan tambahan itu belum ada kepastian disetujui atau tidak,” ujar Yohanes di ruang kerjanya, Rabu (25/11/2015).

Pemkab, kata dia, mengajukan tambahan kuota elpiji tahun depan pertimbangannya adalah terjadi penambahan jumlah Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Boyolali dan jumlah penduduk tahun depan bertambah. Penambahan itu kalau tidak direalisasikan dikhawatirkan akan terjadi kelangkaan.

Advertisement

“Harapan kami usulan tambahan elpiji 3 kg tersebut dimasukkan dalam kuota tahunan bukan fakultatif,” kata Yohanes. Ia mengakui distribusi elpiji 3 kg di Boyolali masih banyak beredar di Boyolali kota. Sementara wilayah Boyolali pinggiran seperti Juwangi, Andong, dan Karanggede masih sedikit yang menggunakan elpiji.

“Keberadaan pangkalan di wilayah pinggiran masih belum banyak sehingga ikut mempengaruhi tersendatnya distribusi elpiji 3 kg di masyarakat. Seharusnya setiap agen harus membuat pangkalan di semua desa untuk memudahkan ditribusi,” kata dia.

Ia mengakui di daerah pinggiran masih banyak ditemukan elpiji 3 kg luar daerah masuk di Boyolali. Elpiji 3 kg luar daerah sulit dicegah karena yang sering melakukan kecurangan adalah pengecer kecil yang keberadaannya sulit dipantau.

Advertisement

“Kami lebih fokus memantau penggunaan elpiji 3 kg agar tidak sampai disalahgunakan karena masuk barang bersubsidi,” kata dia.

Kepala Seksi (Kasi) Perdagangan Disperindag Boyolali, Sri Wahyuni, mengatakan tahun depan Pemkab juga mengajukan tambahan kuota solar sebanyak 10% dan premium 10%. Penambahan itu diajukan bersama dengan elpiji 3 kg kepada Hiswana Migas Provinsi.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif