Jogja
Rabu, 25 November 2015 - 05:55 WIB

PILKADA BANTUL : IRE-Harian Jogja Tantang Komitmen Cabup

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pemilihan umum kepala daerah (JIBI/Harian Jogja/Istimewa)

Pilkada Bantul diulas melalui diskusi yang diselenggarakan hari ini.

Harianjogja.com, BANTUL- Diskusi mengupas komitmen calon bupati Bantul terhadap kemajuan desa bakal digelar di Griya Harian Jogja, Rabu (25/11/2015).

Advertisement

Diskusi kerjasama Harian Jogja dengan Institute for Research and Empowerment (IRE) itu dijadwalkan menghadirkan calon bupati Bantul nomor urut satu Suharsono, calon bupati nomor urut dua Sri Suryawidati serta Direktur IRE Sunaji Z.

“Diskusi dimulai Pukul 13.00 WIB,” terang Manajer Komunikasi IRE Mahmud Nasrudin, Selasa (24/11/2015).

Menurut Mahmud, diskusi ini bertujuan membedah visi misi dan komitmen calon bupati Bantul terhadap desa seiring berlakunya Undang-undang Desa No. 6/2014. Regulasi baru itu membutuhkan pengawalan dan keberpihakan pemerintah daerah pada desa. Termasuk calon bupati yang akan memimpin Bantul lima tahun mendatang.

Advertisement

Menurutnya banyak persoalan yang harus dihadapi seiring berlakunya Undang-undang Desa. Antara lain persoalan kewenangan desa, keuangan hingga pendampingan dan pengawasan.

“Kira-kira apa program calon bupati Bantul nanti ke depan untuk menyelesaikan persoalan desa ini,” jelasnya lagi.

Bantul sendiri sampai saat ini belum memliki Peraturan Bupati (Perbup) yang mengatur rinci kewenangan desa secara teknis. Padahal regulasi itu dibutuhkan untuk memperjelas kewenangan desa seperti diamanahkan Peraturan Menteri Desa (Permendes).

Advertisement

Ia membandingkan daerah lain seperti Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah yang telah memiliki regulasi teknis tentang kewenangan desa. “Regulasi teknis itu dibutuhkan. Misalnya bagaimana desa menangani irigasi, jalan dan sebagainya. Di Permendes itu belum ada, harusnya dirinci melalui Perbup,” papar dia.

Demikian pula di bidang pendampingan. Calon bupati ditantang komitmen dan programnya dalam mendampingi desa menjalankan amanah Undang-undang Desa. Menurut Mahmud, diskusi serupa pernah digelar IRE untuk calon bupati yang akan bertarung di Sleman dan Gunungkidul.

“Dari diskusi sebelumnya akhirnya kami bisa tahu seperti apa pemikiran dan program cabup di Gunungkidul untuk desa. Bagus tidak programnya. Seperti di Gunungkidul, kami lihat ada beberapa calon yang programnya bagus untuk desa,” lanjutnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif