News
Rabu, 25 November 2015 - 07:30 WIB

BI RATE : Lagi, JK Desak Bank Indonesia Turunkan Suku Bunga

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Gubernur Bank Indonesia (BI), Agus Martowardojo,(JIBI/Bisnis Indonesia/Rahmatullah)

BI rate tetap bertahan tinggi, apalagi mendekati rencana kenaikan suku bunga The Fed. Namun, Jusuf Kalla tetap mendesak penurunan suku bunga.

Solopos.com, JAKARTA — Desakan penurunan BI rate kembali kencang. Bank Indonesia (BI) diminta menyusun kebijakan moneter untuk mendukung produktifitas sektor riil, terutama dengan menurunkan suku bunga acuan yang masih di level tinggi.

Advertisement

Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menegaskan Indonesia memiliki tiga kelemahan dalam bersaing dengan negara lain. Yakni sektor keuangan, sektor logistik, dan birokrasi.

Dari sisi keuangan, tingkat bunga acuan (BI rate) masih jauh lebih tinggi dibandingkan negara di Asia yang sudah berada di level kurang dari 5%. Untuk itu, JK meminta Bank Indonesia sebagai otoritas moneter independen untuk menurunkan BI rate agar lebih kompetitif.

“Ini ketidakadilan yang harus dikontrol. Jangan terjadi ketidakadilan dalam sistem ekonomi di negara ini. Saya minta sisi ini diperbaiki,” tegas Kalla menggebu-gebu, dalam Acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2015, Selasa (24/11/2015) malam.

Advertisement

Kelemahan kedua, sektor logistik masih perlu perbaikan melalui optimalisasi pembangunan infrastruktur. Terakhir, dalam proses perizinan nasional masih membutuhkan pembenahan dari sisi efisiensi dan reformasi birokrasi.

JK menyebutkan kelemahan sektor logistik dan birokrasi merupakan tugas utama pemerintah yang kini sedang gencar diperbaiki. Selanjutnya, dia meminta BI berupaya keras memperbaiki daya saing ekonomi melalui perbaikan kebijakan moneter.

“Tidak ada cost yang lebih tinggi dari Indonesia. Dari Logistik dan birokrasi itu tugas pemerintah, kami sedang berupaya,” tuturnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif