Jogja
Rabu, 25 November 2015 - 07:55 WIB

BANDARA KULONPROGO : Tak Mau Kecolongan, WTT Siaga 24 Jam

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga WTT berjaga di pos ronda di wilayah Dusun Sidorejo, Desa Glagah, Temon untuk mengantisipasi pematokan dan pengukuran yang dilakukan tim Satgas A dan Satgas B, Selasa (24/11/2015). (JIBI/Harian Jogja/Holy Kartika N.S.)

Bandara Kulonprogo mulai pengukuran, WTT bersiaga.

Harianjogja.com, KULONPROGO – Warga penolak pembangunan bandara mulai bersiaga di lahan miliknya yang rencananya akan dilakukan pengukuran oleh tim Satgas A. Warga yang tergabung dalam Wahana Tri Tunggal (WTT) tak ingin kembali kecolongan pematokan yang dilakukan pada 2014 silam.

Advertisement

Dari pantauan Harianjogja.com di beberapa lokasi pengukuran tanah, tampak sejumlah warga penolak pembangunan bandara bersiaga, Senin (24/11/2015). Di antaranya di Dusun Sidorejo, Desa Glagah, puluhan warga berjaga di lokasi tanah milik mereka, seperti di pos ronda dan pinggir jalan. Bahkan, di kawasan pertanian di Dusun Kepek, desa yang sama, warga pun mulai berkumpul di areal persawahan.

Puluhan warga memasang tanda peringatan larangan pematokan di setiap bidang sawahnya. Sejumlah petugas dari Satgas A maupun Satgas B juga tampak di lokasi tersebut dengan membawa alat pengukur bidang tanah. Meski sejumlah warga berkerumun di areal tersebut, petugas tetap melakukan melanjutkan pengukuran dibantu pamong desa setempat. Sementara warga WTT juga tetap mengawasi jalannya proses pengukuran di wilayah itu.

Sugito, warga Dusun Kepek, Desa Glagah mengaku, beberapa bidang lahan pertaniannya sudah dipasang tanda larangan dipatok. Dirinya mengatakan, akan tetap memasang selama mungkin, untuk menandai agar petugas tidak mematok sawahnya.

Advertisement

“Sawah saya habis ditanami melon, sementara ini masih belum ditanam apapun. Ada dua bidang, setiap bidang ukurannya 1.500 meter persegi,” ujar Sugito.

Sebagian besar lokasi lahan milik warga WTT berada di tengah desain rencana pembangunan bandara. Kurang lebih lahan yang akan dipergunakan untuk dibangun New Yogyakarta International Airport (NYIA) yakni mencapai lebih dari 600 hektare. Sedangkan, luasan lahan yang masih dipertahankan WTT yakni berkisar antara 60 hektare sampai 100 hektare.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif