Soloraya
Selasa, 24 November 2015 - 09:40 WIB

PILKADA WONOGIRI 2015 : Polisi Bendung Potensi Konflik Saat Penghitungan Suara

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pemilihan umum kepala daerah (JIBI/Harian Jogja/Istimewa)

Pilkada Wonogiri 2015 segera memasuki tahapan pemungutan suara.

Solopos.com, WONOGIRI – Sedikitnya 1.082 personel keamanan lintas satuan disiagakan untuk menghadapi pemungutan suara dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Wonogiri, 9 Desember nanti.

Advertisement

Kapolres Wonogiri, AKBP Windro Akbar Panggabean, seusai mengikuti rapat koordinasi Sukses Pilkada Wonogiri di Kantor Pemkab Wonogiri, Senin (23/11/2015), mengaku mengkhawatirkan selisih perolehan suara 2% hingga 5% di antara dua pasangan calon.

Kapolres menegaskan tak terlalu khawatir jika selisih perolehan suara 10% atau lebih. “Potensi konflik akan muncul saat penghitungan suara. Potensi konflik akan tinggi jika selisih perolehan suara di antara pasangan calon hanya 2% hingga 5%,” kata dia.

Advertisement

Kapolres menegaskan tak terlalu khawatir jika selisih perolehan suara 10% atau lebih. “Potensi konflik akan muncul saat penghitungan suara. Potensi konflik akan tinggi jika selisih perolehan suara di antara pasangan calon hanya 2% hingga 5%,” kata dia.

Menurut Kapolres, selisih tersebut bisa dimaknai negatif oleh tim pemenangan dan sukarelawan masing-masing pasangan calon. Makna negatif itu di antaranya terjadi penggelembungan suara di tempat pemungutan suara, penyelenggara curang, dan sebagainya.

Walau menyebut potensi konflik tinggi, Kapolres menegaskan ke-25 kecamatan di Wonogiri relatif aman.

Advertisement

Pada bagian lain Kapolres meminta masing-masing pasangan calon menahan diri jika melihat selisih perolehan suara tidak menguntungkan dirinya.

“Legawa menerima kekalahan menjadi jiwa seorang pemimpin. Yang jelas, polisi akan membubarkan setiap bentuk aksi massa yang bersifat anarkistis. Siapa pun yang ingin mengganggu kelancaran dan keamanan Pilkada Wonogiri ditindak tegas dan proses hukum,” ungkap dia.

Sementara itu, pejabat (Pj) Bupati Wonogiri, Sarwa Pramana, mengimbau masyarakat Wonogiri mempertahakan kondisi kondusif Wonogiri.

Advertisement

“Adakan deteksi dini secara cepat dan tepat, minimalisasi terjadinya konflik di masyarakat dengan mengedepankan musyawarah untuk mufakat dalam menyelesaikan permasalahan. Di Wonogiri hanya ada dua pasangan calon, siapapun nanti yang menjadi pemenang harus saling menghormati,” ungkap dia.

Untuk diketahui dua pasangan calon kepala daerah yang berlaga dalam Pilkada Wonogiri 2015 terdiri atas Hamid Noor Yasin-Wawan Setya Nugraha (HW) dan Joko Sutopo-Edy Santoso (Jos).

Terpisah, Ketua PGRI Wonogiri, Kusman meminta semua guru di Wonogiri menjaga netralitas di setiap pemilihan umum.

Advertisement

Kusman meminta semua guru di Wonogiri mengajak anggota keluarganya menggunakan hak pilih agar target partisipasi pemilih 77,5% tercapai.

“Partisipasi pemilih di Pilres 2014 baru 66,75% dan KPU sebagai penyelenggara pilkada menargetkan partisipasi pemilih di pilkada tahun ini 77,5%. Di mana 14,5% di antara jumlah pemilih sekitar 800.000-an merupakan pemilih pemula,” beber dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif