Soloraya
Selasa, 24 November 2015 - 20:15 WIB

PENEMUAN MAYAT KARANGANYAR : Mayat Lelaki Karangpandan Diduga Tewas Karena Pukulan di Kepala

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah warga melihat lokasi penemuan mayat di Desa Ngemplak, Karanganpandan yang telah diberi garis polisi. (Kurniawan/JIBI/Solopos)

Penemuan mayat Karanganyar menemui titik terang.

Solopos.com, KARANGANYAR — Mayat lelaki yang ditemukan di selokan di tepi jalan di Dusun Ngiri, Desa Ngemplak, Karangpandan, Sabtu (21/11/2015), diduga tewas karena pukulan benda tajam di kepala.

Advertisement

Selain itu, dua tulang rusuk nomor enam patah. Hal itu terungkap setelah dokter forensik Fakultas Kedokteran UNS melakukan autopsi.

“Tengkorak bagian belakang bawah sebelah kanan itu retak. Lalu dua tulang rusuk nomor enam patah. Kemungkinan korban dipukul menggunakan benda tumpul pada bagian kepala belakang. Indikasi mengarah ke korban pembunuhan,” kata Kasubbag Humas Polres Karanganyar, AKP Rochmad, didampingi Kapolsek Karangpandan, AKP Aris Dwi Handoko, mewakili Kapolres Karanganyar, AKBP Mahedi Surindra, saat ditemui wartawan di Mapolres Karanganyar, Selasa (24/11/2015).

Advertisement

“Tengkorak bagian belakang bawah sebelah kanan itu retak. Lalu dua tulang rusuk nomor enam patah. Kemungkinan korban dipukul menggunakan benda tumpul pada bagian kepala belakang. Indikasi mengarah ke korban pembunuhan,” kata Kasubbag Humas Polres Karanganyar, AKP Rochmad, didampingi Kapolsek Karangpandan, AKP Aris Dwi Handoko, mewakili Kapolres Karanganyar, AKBP Mahedi Surindra, saat ditemui wartawan di Mapolres Karanganyar, Selasa (24/11/2015).

Kapolsek Karangpandan, AKP Aris Dwi Handoko, menambahkan dokter forensik berupaya melacak identitas korban menggunakan sisa sidik jari. Aris menuturkan nyaris seluruh kulit jari mengelupas sehingga kesulitan melacak sidik jari.

“Katanya masih ada sedikit [kulit] di jari tengah. Semoga bisa dilacak. Belum tahu apakah bisa atau enggak melacak lewat itu,” tutur dia.

Advertisement

“Kebetulan atau bagaimana, lokasi pembuangan mayat itu kalau malam sepi. Selain itu mayat dibuang di saluran air. Cukup untuk menggenangi bagian tubuh. Kemungkinan itu mempercepat pembusukan,” jelas dia.

Menurut Aris, belum ada warga yang datang ke Polsek Karangpandan untuk melaporkan kehilangan keluarga. Termasuk, mengonfirmasi identitas mayat.

Polres masih berupaya mengumumkan penemuan mayat lelaki dalam kondisi telanjang itu melalui radio dan bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar.

Advertisement

“Kami juga menginformasikan lewat radio. Kami sudah memeriksa tiga saksi. Dua orang warga setempat yang melaporkan penemuan mayat. Korban diperkirakan sudah tewas sejak 4-5 hari sebelum ditemukan. Mayat masih di RSUD Moewardi Solo,” ungkap dia.

Ciri-ciri fisik mayat laki-laki itu diperkirakan berumur 30 tahun ke atas. Tinggi badan 173 sentimeter dan panjang telapak kaki 24 sentimter.

Tidak ada tato pada tubuh, bentuk wajah oval. Kondisi wajah rusak sehingga tidak dapat dikenali. Korban ditemukan tidak mengenakan pakaian dan sedang mengalami proses pembusukan.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif