News
Selasa, 24 November 2015 - 04:20 WIB

Kondisi Ekonomi Tak Pengaruhi Penjualan Busana Muslim

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Salah seorang konsumen memilih busana muslim di Karita Muslim Square. (JIBI/Harian Jogja/Abdul Hamied Razak)

Kondisi ekonomi tidak mempengaruhi penjualan busana muslim di Jogja

Harianjogja.com, ?JOGJA- Penjualan busana muslim di Jogja dinilai tidak terpengaruh penurunan daya beli masyarakat akibat perlambatan ekonomi. Pasar busana muslim masih tumbuh bahkan mengalami kenaikan hingga 10%.

Advertisement

Direktur Bisnis Karita Muslim Square Arief Nur Wibawanto menjelaskan, kenaikan nilai tukar dolar atas rupiah dan perlambatan ekonomi yang terjadi sepanjang tahun ini tidak memengaruhi penjualan busana muslim. Sampai saat ini, pertumbuhan penjualan busana muslim mencapai 10%.

“Penjualan tetap stabil, tidak terpengaruh [perlambatan ekonomi]. Meskipun ada kenaikan bahan baku dan produksi busana, kami bahkan tidak melakukan PHK [pemutusan hubungan kerja],” katanya di sela-sela perayaan Milad ke 13 Karita Muslim Square Jogja, Minggu (22/11/2015).

?Dijelaskan Arief, market busana muslim di Jogja cukup besar. Sementara, pemain busana muslim sendiri masih sedikit. Kondisi tersebut yang menyebabkan penjualan busana muslim di Jogja cukup bergairah. Rata-rata konsumen didominasi kalangan remaja, mahasiswi dan ibu-ibu remaja.

Advertisement

“Banyak pembeli yang datang, tidak hanya dari Jogja, dari luar Jogja pun banyak. Ini yang menjadi alasan kenapa penjualannya tidak terpengaruh daya beli masyarakat. Ini karena masalah kebutuhan sandang,” katanya.

Untuk bisa terus menjaga persaingan pasar busana muslim, jelas Arief, pihaknya terus melakukan inovasi produk. Dalam satu tahun, minimal empat kali produksi baru yang dirilis ke pasar. Hal itu dilakukan sebagai komitmen untuk memberikan warna baru bagi perkembangan fashion muslim muda. Menurut Arief, tren busana muslim setiap musim mengalami perubahan, mulai corak, bahan, warna hingga motifnya.

“Untuk warna busana muslim, saat ini tren warnanya masih monochrome. Terkadang warna pop street yang cerah-cerah atau warna pastel. Cepat sekali perubahan. Beruntung kami memiliki tim kreatif yang mampu memenuhi keinginan pasar,” katanya.

Advertisement

Sementara Manager Karita Muslim Square Jogja Leliana Istiqomah mengatakan, memperingati Milad ke 13 pihaknya menggelar sejumlah aksi sosial. Salah satunya, aksi donor darah dengan target 100 kantong. Selain itu, pihaknya juga menggelar program Jumat sedekah. Selain di Jogja, Karita ?juga berada di Purwokerto dan Surabaya.

“Karita mendonasikan 10 persen dari total belanja untuk hafidz Alquran [penghafal Alquran]. Donasi ini kami kumpulan dari konsumen. Kalau mereka tidak mau diskon lima persen, maka diskon itu kami donasikan kepada mereka yang membutuhkan,” jelasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif