Jogja
Selasa, 24 November 2015 - 09:34 WIB

KERUSUHAN KONVOI KAMPANYE : Polres Sleman Tetapkan 2 Tersangka Perusakan Mobil Yaris

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Video kerusuhan konvoi kampanye Sleman. (Istimewa)

Kerusuhan konvoi kampanye di Sleman berbuntut penetapan dua orang sebagai tersangka

Harianjogja.com, SLEMAN – Polres Sleman menetapkan dua orang tersangka atas kasus kericuhkan saat kampanye di Denggung Minggu (22/11/2015) lalu.

Advertisement

Tetapi pelaku perusakan dan penganiayaan terhadap penumpang mobil Toyota Yaris di Jalan Damai, Sinduharjo, Ngaglik masih diburu petugas.

Kapolres Sleman AKBP Faried Zulkarnaen menjelaskan, dua tersebut ada AP, 19, adal Bantul dan HB, 38, asal Mlati, Sleman. Keduanya ditangkap karena membawa senjata tajam jenis pedang saat kampanye di Denggung. “Kedua tersangka dikenakan Pasal UU Darurat,” ungkapnya di Mapolres, Senin (23/11/2015).

Tersangka AP mengaku ia datang dari Bantul karena diajak temannya untuk berkampanye di Sleman. Karena dirinya termasuk salah satu simpatisan dari salah satu partai pendukung Pilkada Sleman. Ia mengakui membawa senjata tajam sekedar untuk berjaga-jaga.

Advertisement

“Saya bawa [pedang] karena untuk berjaga dari serangan massa lain,” ucapnya di Mapolres.

Faried menyatakan, terkait perusakan dan penganiayaan di Jalan Damai masih dalam penyelidikan meski korban tidak lapor. “Itu dalam penyelidikan, meski tidak lapor kami proaktif,” tegasnya.

Sementara itu aktivis sosial Elanto Wijoyono mendatangi Mapolda DIY terkait kasus perusakan dan penganiayaan di Jalan Damai. Elanto ditemui oleh Kabid Humas Polda DIY AKBP Anny Pudjiastuti. Elanto menanyakan ketidakhadiran polisi dalam peristiwa pengeroyokan itu. Seharusnya polisi berada di tengah warga untuk memberikan rasa aman.

Advertisement

“Ini kecolongan dan jangan sampai terulang lagi, karena warga yang jadi korban. Tindakan pencegahan harusnya dimaksimalkan oleh petugas kepolisian,” tegasnya

Menanggapi hal itu Kabid Humas Polda DIY AKBP Anny Pudjiastuti menegaskan, pihaknya akan memaksimalkan penyelidikan. Terkait konvoi, seharusnya memang ada pemberitahuan terkait rute sehingga bisa diberikan pengamanan dalam perjalanan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif