Umum
Selasa, 24 November 2015 - 09:50 WIB

DOSEN BERPRESTASI : Dosen Unnes Terima Young Scientist Award dari FAOPS di Taiwan

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Dosen Unnes Raih, Siti Baitul (kanan) menyerahkan buku "Move Your Body With Aquarobics" kepada Rektor sesaat sebelum bertolak ke luar negeri untuk menerima penghargaan Young Scientist Award. (istimewa)

Dosen berprestasi dari Unnes,Siti Baitul mendapat penghargaan Young Scientist Award di Taiwan.

Kanalsemarang.com, SEMARANG-Dosen Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang (Unnes), Siti Baitul, memperoleh penghargaan Young Scientist Award dari Federation of the Asian and Oceanian Physiological Societies (FAOPS) yang berbasis di Taiwan.

Advertisement

Penghargaan diberikan langsung oleh President FAOPS Prof Julie Yh Chan di Bangkok, Minggu (22/11/2015) dalam kongres FAOPS ke-8. Penghargaan itu diperoleh Siti Baitul atas penelitiannya tentang obesitas yang dilakukan di Indonesia.

Melalui penelitiannya, Siti mengungkap latihan beban dan latihan Aquarobic terhadap obesitas dan remodeling tulang.

“Saya dapat menyimpulkan bahwa latihan beban dan latihan aquarobic dapat menurunkan derajat obesitas dan meningkatkan aktivitas remodeling tulang,” ungkap Siti Baitul seperti dikutip dari unnes.ac.id, Selasa (24/11/2015).

Advertisement

Oleh karena itu, ia menyarankan agar wanita obesitas untuk melakukan latihan beban dan latihan aquarobic sebagai upaya menurunkan derajat obesitas dan meningkatkan aktivitas remodeling tulang.

“Apabila penurunan obesitas menjadi tujuan utama, disarankan melakukan latihan aquarobic. Sebaliknya, apabila peningkatan aktivitas remodeling tulang menjadi tujuan utama, disarankan menggunakan latihan beban,” papar International Judges Aerobic Gymnastics ini.

Rektor Unnes Prof Dr Fathur Rokhman mengapresiasi penghargaan yang diterima salah satu dosennya. Menurutnya penghargaan tersebut merupakan apresiasi masyarakat internasional yang berharga.

Advertisement

“Tugas kami sebagai [civitas] perguruan tinggi yaitu melalukan penelitian dan publikasi. Tentu akan lebih baik kalau publikasi tersebut juga diakses pembaca internasional,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif