Jatim
Selasa, 24 November 2015 - 11:05 WIB

ANGIN KENCANG BOJONEGORO : 38 Kali Dihajar Angin, Bojonegoro Catat Kerugian Rp639 Juta

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sebuah rumah roboh diterjang angin kencang di Bojonegoro, Jumat (13/11/2015). (Slamet Agus Sudarmojo)

Angin kencang Bojonegoro membuat warga ratusan juta rupiah.

Madiunpos.com, BOJONEGORO — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur menyebutkan kerugian yang dipicu kerusakan permukiman dalam 38 kejadian bencana angin kencang di 40 desa di 19 kecamatan, kabupaten setempat sepanjang 2015 ini mencapai Rp639 juta.

Advertisement

“Besarnya kerugian masih akan bertambah, sebab belum seluruh data kerugian angin kencang masuk,” kata Kasi Sarana dan Logistik BPBD Bojonegoro MZ. Budi Mulyono, di Bojonegoro, Senin (23/11/2015).

Ia menjelaskan masih ada lima kejadian angin kencang Bojonegoro yang melanda sejumlah desa, namun jumlah kerugiannya belum diakumulasikan karena masih dalam perhitungan jajaran pimpinan kecamatan yang wilayahnya dilanda bencana alam tersebut. “Kerugian angin kencang belum masuk, karena kejadiannya baru sepekan terakhir. Perhitungan kami serahkan muspika agar bisa objektif,” ucapnya, menegaskan.

Ia menyebutkan sejak 1 November lalu, telah terjadi enam kali kejadian angin kencang, yang mengakibatkan sembilan rumah roboh dan 387 rumah lainnya rusak berat, sedang dan ringan. Lokasi angin kencang, jelas dia, tersebar di 13 desa di Kecamatan Ngasem, Balen, Dander, Temayang, Kepohbaru dan Margomulyo.

Advertisement

“Perhitungan kerugian korban angin kencang itu, untuk menentukan besarnya santunan uang kepada korban bencana angin kencang,” jelasnya.

Santunan Uang
Pemberian santunan uang, katanya, mengacu Peraturan Bupati (Perbup) Bojonegoro tentang Pemberian Santunan Korban Bencana. Di dalam perbup itu, bagi warga yang rumahnya roboh, akibat angin kencang memperoleh santuan uang sebesar Rp5 juta. “Rumah warga yang rusak berat, sedang dan ringan, besarnya uang santunan berbeda,” ucapnya.

Selain kerugian materiil, katanya, angin kencang juga mengakibatkan seorang warga Desa Mulyorejo, Kecamatan Tambakrejo, Karmini, 74, meninggal dunia karena tertimpa rumahnya yang roboh.Tiga penghuni lainnya, yaitu Niswanti, Hasanudi, dan Amrul Zaenal Arifin menderita luka-luka, juga karena tertimpa rumah yang roboh.

Advertisement

Ia membandingkan pada 2014 telah terjadi 46 kejadian angin kencang yang melanda 45 desa yang tersebar di 21 kecamatan, dengan total kerugian mencapai Rp1,177 miliar. Dalam 46 kejadian angin kencang itu, mengakibatkan 21 rumah roboh, enam rusak berat, 105 rusak sedang dan 651 rusak ringan.

“Kami meminta masyarakat meningkatkan kewaspadaan dalam menghadapi angin kencang yang biasanya datang bersamaan dengan hujan,” kata Kepala BPBD Andik Sudjarwo, menambahkan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif