Solopos hari ini memberitakan kabar-kabar terkini di Soloraya.
Solopos.com, SOLO – Proyek pembangunan jembatan Tirtonadi dan underpass Viaduk Gilingan yang dilaksanakan awal 2016 mendatang berpotensi menimbulkan kemacetan parah di tiga kawasan.
Ulasan ini menjadi berita utama halaman Soloraya Harian Umum Solopos hari ini, Senin (23/11/2015). Kabar lain, Perusahaan Daerah (Perusda) Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) mempercepat rencana revitalisasi kebun binatang terbesar di Kota Bengawan.
Simak rangkuman berita utama halaman Soloraya Harian Umum Solopos edisi hari ini, Senin, 23 November 2015;
Simak rangkuman berita utama halaman Soloraya Harian Umum Solopos edisi hari ini, Senin, 23 November 2015;
DAMPAK PEMBANGUNAN: Proyek Mengepung, Macet Mengurung
Proyek pembangunan jembatan Tirtonadi dan underpass Viaduk Gilingan yang dilaksanakan awal 2016 mendatang berpotensi menimbulkan kemacetan parah di tiga kawasan.
Baca selengkapnya: epaper.solopos.com
HARI ANAK INTERNASIONAL: Pesan Kemanusiaan dari Balik Dinding Penjara
Mata Bambang Nugroho, 49, menatap tajam sebuah foto yang dicetak berukuran 30 sentimeter kali 60 sentimeter. Dalam gambar, terdapat seorang anak berseragam biru dengan tulisan Warga Binaan Lembaga Pe masyarakatan (Lapas) Klaten.
Anak itu berdiri membelakangi kamera. Dia berada di lapangan yang sekelilingnya dibatasi bangunan penjara. “Saya tertarik dengan foto ini, simpel tapi menggambarkan emosi dan kehidupan,” ujar Bambang saat menyambangi Pameran Fotografi Karya Anak-anak di Balik Terali Besi di area car free day (CFD) Jl. Slamet Riyadi, Solo, Minggu (22/11).
Dia kembali cermat mengamati foto kegiatan menyablon kaus yang dilakukan anak-anak di dalam penjara. “Ternyata aktivitas anak di lapas jauh dari kekerasan seperti yang saya bayangkan,” ucap warga Panularan itu kepada Espos. Menurut Bambang, citra penjara telanjur kental dengan kekerasan dan hal negative lain. Dia mengapresiasi banyaknya kegiatan positif yang dikembangkan di lapas anak.
Baca selengkapnya: epaper.solopos.com
KEBUN BINATANG: Revitalisasi TSTJ Dibagi Setiap Zona
Perusahaan Daerah (Perusda) Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) mempercepat rencana revitalisasi kebun binatang terbesar di Kota Bengawan.
Revitalisasi akan dilakukan per zona. Direktur Utama Perusda TSTJ, Bimo Wahyu Widodo Dasir Santoso, menilai revitalisasi per zona lebih cepat dan tidak membutuhkan biaya tinggi. Sebaliknya, revitalisasi menyeluruh kawasan TSTJ membutuhkan biaya besar hingga seratusan miliar rupiah.
Saat ini, revitalisasi TSTJ mendesak direalisasikan. “Kami mulai menerapkan revitalisasi TSTJ menjadi per zona. Nantinya revitalisasi bisa dilakukan bertahap,” kata dia ketika dijumpai Espos, Minggu (22/11).
Bimo memastikan revitalisasi tidak akan mengganggu operasional TSTJ. Kebun binatang tidak perlu ditutup total hanya karena revitalisasi.
Nantinya, menurut Bimo, investor yang akan berinventasi di TSTJ tidak hanya satu, melainkan banyak pihak. “Kami akan menarik investor sebanyak-banyaknya agar mereka mau berinvestasi di TSTJ,” kata dia.
Baca selengkapnya: epaper.solopos.com