Soloraya
Senin, 23 November 2015 - 10:30 WIB

PILKADA SUKOHARJO 2015 : Sukoharjo Tanpa Kampanye Terbuka

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pemilihan umum kepala daerah (JIBI/Harian Jogja/Istimewa)

Pilkada Sukoharjo 2015 terus dipersiapkan menjelang pemungutan suara pada 9 Desember mendatang.

Solopos.com, SUKOHARJO — Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Sukoharjo 2015 tidak akan ada ingar bingar kampanye rapat umum atau kampanye terbuka.

Advertisement

Tim pemenangan dari kedua pasangan calon bupati-calon wakil bupati (cabup-cawabup) memastikan tidak akan menggelar kampanye yang biasanya melibatkan para pendukung berskala besar itu.

Informasi yang dihimpun, Minggu (22/11/2015), pasangan calon nomor urut satu yang diusung PDIP, Wardoyo Wijaya-Purwadi (Wardi), mendapat jatah kampanye rapat umum pada 29 November mendatang.

Advertisement

Informasi yang dihimpun, Minggu (22/11/2015), pasangan calon nomor urut satu yang diusung PDIP, Wardoyo Wijaya-Purwadi (Wardi), mendapat jatah kampanye rapat umum pada 29 November mendatang.

Sedangkan pasangan calon nomor urut dua yang diusung PAN, Demokrat, dan PKB (Koalisi Sukoharjo Makmur atau KSM), Nurdin-Anis Mudhakir (Nurani), mendapat jatah kampanye terbuka, 22 November lalu.

Ketua Tim Pemenangan Nurani, Farid Ismanto, Minggu, menyampaikan berdasar hasil rapat internal KSM, Jumat (20/11/2015) lalu, Nurani batal menggelar kampanye terbuka.

Advertisement

“Kampanye terbuka kan membutuhkan persiapan yang matang. Nah, hingga akhir pekan lalu ketua umum partai koalisi belum memberi kejelasan apa pun,” kata politikus PAN itu.

Sedianya tim pemenangan menggelar kampanye terbuka dengan menghadirkan Susilo Bambang Yudhoyono, Zulkifli Hasan, dan Muhaimin Iskandar. Mereka rencananya didapuk menjadi jurkam. Sedangkan Tim Pemenangan Wardi sudah menyatakan tidak akan menggelar kampanye terbuka sejak awal.

Fafid menilai batalnya kampanye terbuka itu bukan berarti Nurani pasrah atau menyerah. Menurut dia kampanye yang lebih efektif adalah kampanye dengan cara bertemu langsung dengan masyarakat sebagaimana yang selama ini dilakukan Nurani.

Advertisement

Melalui kampanye metode tersebut Nurani bisa mengetahui respons masyarakat. Pada saat yang sama penyampaian visi dan misi yang dibawa akan lebih mengena.

“Terlebih KPU [Komisi Pemilihan Umum] juga akan mengampanyekan kedua pasangan calon melalui media televisi, cetak, radio, maupun online selama dua pekan penuh [22 November-5 Desember]. Saya rasa itu lebih dari cukup,” imbuh dia.

KetuaTim Pemenangan Wardi, Nurjayanto, mengatakan PDIP tetap pada keputusan sebelumnya, yakni tidak menggelar kampanye terbuka pada 29 November 2015.

Advertisement

Wardi pada hari tersebut akan berkampanye dengan cara bertemu warga Banmati, Kecamatan Sukoharjo, di Banmati pukul 19.00 WIB. Menurut Ketua DPRD Sukoharjo itu kampanye terbuka hanya untuk menunjukkan kekuatan dan kurang efektif.

“Lebih efektif kampanye rapat terbatas bertemu masyarakat secara langsung. Itu yang kami laksanakan selama masa kampanye ini,” kata Bendahara DPC PDIP Sukoharjo itu.

Seperti diketahui KPU menetapkan masa kampanye pada 27 Agustus-5 Desember 2015 dengan mekanisme satu hari satu pasangan calon. Masing-masing pasangan calon diberi jatah kampanye terbuka sekali saja dan pertemuan terbatas dua kali dalam satu hari selama masa kampanye.

Selain itu juga mendapat jatah kampanye pertemuan tatap muka dalam dan luar ruangan dua kali dalam sehari selama masa kampanye.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif