Soloraya
Senin, 23 November 2015 - 03:30 WIB

INFRASTRUKTUR SUKOHARJO : Musim Hujan, Warga Pojok Kidul Khawatir Jembatan Sesek Hanyut

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Seorang perempuan renta menyeberangi jembatan sesek yang menghubungkan Dukuh Pojok Kidul-Dukuh Pojok Lor, Baran, Nguter, Sukoharjo, beberapa waktu. (Rudi Hartono/JIBI/Solopos)

Infrastruktur Sukoharjo di Pojok Kidul berupa jembatan sesek terancam hanyut diterjang aliran Bengawan Solo.

Solopos.com, SUKOHARJO — Jelang musim penghujan, warga Dukuh Pojok Kidul, Desa Baran, Nguter, Sukoharjo, waswas bakal terisolasi dari wilayah lain. Hal itu karena jembatan sesek yang menjadi akses warga setempat secelumnya selalu jebol akibat diterjang aliran Sungai Bengawan Solo. 

Advertisement

Tokoh masyarakat Pojok Kidul, Diyono, 54, pekan lalu, menginformasikan di Dukuh Pojok Kidul terdapat empat rukun tetangga (RT) dan dua rukun warga (RW) dan dihuni 200-an keluarga. Dengan asumsi setiap keluarga terdapat empat anggota keluarga, penduduk dukuh diperkirakan mencapai 800-an jiwa.

Sejak 1965 silam, penduduk harus menggunakan jembatan sesek jika ingin bekerja, pergi ke sawah, bersekolah, atau mengurus administrasi kependudukan di kantor Desa Baran.

“Jembatan sesek itu seperti nyawa buat kami. Masalahnya, tiap musim hujan jembatan selalu jebol akibat diterjang aliran Sungai Bengawan Solo. Kalau sudah begitu penduduk harus menggunakan perahu satang [perahu dengan dayung bambu] untuk menyeberang. Parahnya, perahu yang kami miliki sudah tidak bisa digunakan lagi. Kalau musim penghujan ini jembatan jebol lagi kami bisa terisolasi,” kata Diyono.

Advertisement

Dia melanjutkan jika kondisi tersebut terjadi penduduk harus melewati lima desa di Kecamatan Bulu, Nguter, Sukoharjo, dan Selogiri, Wonogiri yang jauhnya mencapai 5 km, jika ingin pergi ke wilayah lain di Baran.

Dalam kondisi normal, penduduk hanya membutuhkan waktu 15 menit untuk mencapai sawah atau 30 menit untuk mencapai kantor Desa Baran. Namun, jika melalui desa lain bisa menempuh hingga satu jam.

Untuk diketahui, Dukuh Pojok Kidul dengan wilayah lain di Sukoharjo dipisahkan Sungai Bengawan Solo sejak 1965 silam akibat peristiwa alam.

Advertisement

Sejak saat itu penduduk dukuh membuat jembatan sesek sepanjang kurang lebih 45 meter dengan lebar kurang dari 2 meter untuk menghubungkan dukuh dengan wilayah lain di Baran dan Sukoharjo secara umum. 

Diyono menambahkan sudah menyampaikan kondisi itu kepada legislator yang beberapa pekan lalu sedang menggelar reses di Baran, yakni politikus Partai Golkar, Agus Sumantri.

“Setidaknya perahu satang yang baru bisa menjadi solusi jangka pendek buat kami,” imbuh Diyono.

Terpisah, Agus Sumantri, saat dimintai konfirmasi mengatakan akan berupaya seoptimal mungkin memperjuangkan aspirasi warga Pojok Kidul.

Advertisement
Kata Kunci : Jembatan Sesek
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif