SOLOPOS.COM - Ilustrasi kelapa sawit (JIBI/Bisnis Indonesia/Andi Rambe)
Pengelolaan kelapa sawit, Indonesia dan Malaysia sepakat membentuk CPOPC.
Solopos.com, KUALA LUMPUR–Indonesia dan Malaysia mendeklarasikan pembentukan Council of Palm Oil Producing Countries (CPOPC) Yang berfungsi untuk mengoptimalkan kerja sama dan pemanfaatan crude palm oil (CPO) bagi negara penghasil.
Deklarasi pembentukan CPOPC ditandai dengan ditandatanganinya piagam peluncuran CPOPC di Kuala Lumpur, Malaysia oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Indonesia Rizal Ramli dan Menteri Industri Perkebunan dan Komoditas Malaysia Datuk Amar Douglas Uggah Embas.
Penandatanganan yang dilakukan di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN pada Sabtu (21/11/2015) itu juga disaksikan Presiden Joko Widodo, dan Perdana Menteri Malaysia Mohd Najib bin Tun Abdul Razak.
CPOPC sendiri berfungsi sebagai lembaga yang melakukan konsultasi dalam pengembangan industri CPO bersama pemangku kepentingan dan negara yang mengembangkan komoditas tersebut.
Lembaga itu nantinya akan menjalin kerja sama dan mempromosikan peluang investasi dalam pengembangan industri CPO yang berkelanjutan.
Kesepakatan untuk membentuk CPOPC sendiri diambil saat Presiden Jokowi bertemu Perdana Menteri Najib di Istana Bogor pada Oktober 2015.
CPOPC diproyeksikan sebagai lembaga yang membuat standar baru untuk produksi minyak sawit secara berkelanjutan.
Standar global baru untuk produksi minyak sawit berkelanjutan itu akan mengharmonisasi standar yang saat ini berlaku di Indonesia dan Malaysia. Standar tersebut juga nantinya akan menjadi standar baru yang berlaku pada industri minyak sawit di seluruh dunia.
Pembentukan CPOPC sendiri didasari produksi minyak sawit dari Indonesia dan Malaysia yang mencapai 85% dari total produksi minyak sawit di seluruh dunia.