News
Minggu, 22 November 2015 - 19:00 WIB

KTT ASEAN : Ini yang Diminta Jokowi Kepada Jepang di ASEAN dan Laut China Selatan

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kapal perang Jepang JS Ohnami membantu evakuasi korban musibah Airasia QZ 8501. (JIBI/Solopos/Antara/Dewanto Samodro)

KTT ASEAN dan negara Asia Timur menjadi ajang bagi Presiden Jokowi mendesak peran negara-negara itu di Asia Tenggara.

Solopos.com, KUALA LUMPUR — Indonesia meminta Jepang dan negara-negara Asia Tenggara meningkatkan kerja sama penanganan bencana alam yang sering terjadi di kedua wilayah tersebut. Hal itu diungkapkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di tengah forum KTT ASEAN-Jepang di Kuala Lumpur, Minggu (22/11/2015).

Advertisement

Jokowi mengatakan kawasan Asia Tenggara dan Jepang memiliki kesamaan sebagai wilayah yang rentan terhadap bencana alam. Untuk itu, kedua pihak harus meningkatkan kerja sama dalam penanganan bencana alam.

“Kerja sama penanganan bencana dapat dilakukan dengan tukar menukar pengalaman dan keahlian, riset, dan studi bersama, serta pengembangan sistem pencegahan bencana,” katanya di KTT Asean-Jepang di Kuala Lumpur, Malaysia, Minggu.

Presiden juga menyampaikan apresiasinya terhadap dukungan Jepang untuk Asean Coordinating Center for Humanitarian Assistance on Disaster atau AHA Center di Jakarta. Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi juga meminta peran serta Jepang dalam menjaga stabilitas di Laut Cina Selatan, dan pemberantasan kejahatan transnasional.

Advertisement

Sementara itu, dalam KTT Asean-Korea Selatan, Presiden Jokowi menyampaikan pentingnya stabilitas di kawasan Asia untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang mensejahterakan rakyat. Untuk itu, Korea Selatan dan Korea Utara harus melakukan normalisasi hubungan melalui dialog inter-Korea dan six party talks.

Presiden juga akan mendorong Korea Utara untuk patuh terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB, agar dapat menciptakan perdamaian di kawasan tersebut. Selain itu, dia meminta Korea Selatan dan negara-negara Asia Tenggara memanfaatkan ASEAN Free Trade Area (AFTA) untuk mencapai target perdagangan senilai US$200 miliar pada 2020.

“Pembentukan Asean-Republik Korea Innovation Centre harus dipercepat, untuk pengembangan kapasitas perdagangan UMKM [Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah],” ucapnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif