News
Sabtu, 21 November 2015 - 20:20 WIB

PAKU ALAM IX MENINGGAL DUNIA : Inilah Penampilan Terakhir Wagub DIY di Hadapan Publik

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sultan Hamengku Buwono X (kanan) memberikan salam kepada Adipati Paku Alam IX didampingi GKR Hemas, Kamis (10/5/2012). (JIBI/Harian Jogja/Gigih M Hanafi)

Paku Alam (PA) IX meninggal dunia.

Harianjogja.com, JOGJA — Bertemu dengan Duta Besar Uni Eropa Vincent Gurend di Gedung Pare Anom Kepatihan pada 3 November lalu menjadi penampilan terakhir Wakil Gubenur DIY sekaligus Raja Kadipaten Pakualam Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aria Paku Alam (PA) IX di hadapan publik.

Advertisement

PA IX mangkat pada usia 77 tahun di RSUP Dr. Sardjito, Sabtu (21/11/2015) pukul 15.10 WIB,  setelah sempat diopname selama lima hari karena sakit infeksi paru-paru. Jenazah tiba di Ndalem Ageng Puro Pakualaman untuk disemayamkan pada pukul 18.10 WIB dan renacana dimakamkan di Girigondo Kulonprogo, Minggu (22/11/2015) setelah Salat Duhur.

Sehari sebelum bertemu duta besar Uni Eropa, ia juga berdiri selama satu jam dan membacakan jawaban Gubenur DIY atas pemandangan umum fraksi-fraksi  terhadap Raperda RAPBD 2016 dalam Rapat Paripurna DPRD DIY.

“Mungkin karena kelelahan setelah itu kondisi beliau drop dan keluar masuk rumah sakit,” ujar Kanjeng Pangeran Haryo Tjondrokusumo, adik keenam PA IX.

Advertisement

Dikatakannya, sejak 6 November sang kakak keluar masuk rumah sakit karena kondisi kesehatannya menurun. Indikasi infeksi paru-paru, tuturnya, baru diketahui sekitar lima hari lalu saat PA IX kembali diopname.

Tjondrokusumo mengungkapkan dalam pertemuan dengan kakaknya akhir-akhir ini hanya terjadi pembicaraan biasa dan tidak ada permintaan khusus dari PA IX. “Tidak ada firasat apa-apa juga, biasa saja,” ucapnya.

Adik Sultan HB X GBPH Prabukusumo yang datang sebelum jenazah tiba di Ndalem Agung mengatakan terakhir kali bertemu dengan PA IX sebelum beliau sakit. “Saya sowan untuk membicarakan masalah Kraton,” ujarnya.

Advertisement

Ia mengaku kehilangan sosok humoris yang kerap diajak berdiskusi berbagai persoalan. Dia juga selalu bertemu PA IX ketika menghadiri undangan pernikahan. “Setiap njagong pasti saya bertemu beliau,” kata Gusti Prabu.

Dinilainya, PA IX merupakan sosok yang percaya diri dan tidak terpengaruh serta khawatir dengan gejolak akibat konflik Pura Pakualaman.

Ia berharap kekosongan jabatan wakil gubenur segera terisi dan pengangkatan PA X cepat terealisasi setidaknya setelah 40 hari.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif