Jogja
Jumat, 20 November 2015 - 20:20 WIB

MINIMARKET BERJEJARING : Warga Maguwoharjo Berhasil Gagalkan Pembukaan Toko Modern

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi minimarket. (Reuters)

Minimarket berjejaring di Sleman berhasil digagalkan oleh warga

Harianjogja.com, SLEMAN-Perjuangan warga Corongan, Nayan dan Dewan, Desa Maguwoharjo, Kecamatan Depok dalam menolak keberadaan toko modern di Jl. KH. Muhdi, berbuah manis. Pihak manajemen toko akhirnya angkat tangan tidak akan memaksa warga mengizinkan tokonya beroperasi.

Advertisement

Menurut Sri Sumarsih, salah satu pedagang lokal di Corongan yang hadir dalam pertemuan bersama pihak manajemen toko, Rabu (18/11/2015) malam, warga masih sempat diiming-imingi lowongan kerja.

“Kepala toko bilang tapi saya stop. Saya minta suasana kampung dikembalikan semula karena sejak ada toko modern di tempat kami, selalu ada benturan di kampung. Antartetangga jadi tidak ruruhan [tegur sapa]. Sebabnya ada yang pro dan kontra,” ungkap Sumarsih, Jumat (20/11/2015).

Ia mengatakan, perwakilan kecamatan yang hadir sempat menjelaskan syarat-syarat yang harus dipenuhi sebelum toko modern dibuka. Termasuk sosialisasi, izin HO, hingga Izin Usaha Toko Modern (IUTM). Namun syarat-syarat itu belum dipenuhi pihak manajemen toko.

Advertisement

Sebanyak 80-an warga yang hadir dalam pertemuan itu terus memberi penolakan. Akhirnya pihak manajemen mengaku tidak akan memaksakan lagi. Mereka hanya minta bukti tertulis bahwa warga menolak toko modern itu.

“Sudah langsung kita penuhi saat itu juga. Kita nggak mau isi daftar hadir karena siapa tahu itu dijadikan bukti kalau sudah sosialisasi,” tandasnya.

Koordinator Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD) Maguwoharjo, Yoyok Suroyo, yang juga hadir mengaku lega. Perjuangan warga untuk menolak berdirinya toko modern di Jl. KH. Muhdi berhasil.

Advertisement

Selama ini penolakan warga melalui spanduk, banner dan berita di media seakan tak dihiraukan pihak toko. Melalui pertemuan yang agendanya sosialisasi pembukaan toko modern itu, warga semakin kompak menolak karena akan mematikan perekonomian warga sekitar.

Jl. KH. Muhdi merupakan jalan pintas dari Jl. Solo, tepatnya sebelah barat Hotel Quality, sampai ke Ring Road Utara. Sepanjang jalan kabupaten itu banyak warga lokal yang membuka warung kelontong sebagai mata pencaharian pokok.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif