Soloraya
Jumat, 20 November 2015 - 17:15 WIB

AIR BERSIH KLATEN : Sumur Bor Pasok Air Bersih untuk Warga Socokangsi

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga Socokangsi, Jatinom, Klaten, mengantre mengambil air bersih di desa setempat, Kamis (19/11/2015). Saat ini, warga Socokangsi tak perlu ngangsu air ke daerah lain setelah mereka memiliki sumur bor sendiri sejak akhir pekan lalu. (Ponco Suseno/JIBI/Solopos)

Air bersih Klaten untuk Desa Socokangsi dicukupi dengan keberadaan sumur bor.

Solopos.com, KLATEN –Warga Dukuh B, Socokangsi, Jatinom, Klaten membuat sumur bor untuk memenuhi kebutuhan air bersih akhir pekan lalu.

Advertisement

Pembangunan sumur bor yang menelan dana senilai Rp178 juta tersebut sangat diharapkan warga setempat lantaran kawasan Socokangsi tergolong daerah miskin air.

Tokoh masyarakat Socokangsi, Wingsang Trenggono, mengatakan pembangunan sumur bor tersebut dapat terealisasi menyusul adanya bantuan Unit Pengelola Kegiatan (UPK) Dana Amanah Pemberdayaan Masyarakat (DAPM) Yaa-Qowwiyu.

Advertisement

Tokoh masyarakat Socokangsi, Wingsang Trenggono, mengatakan pembangunan sumur bor tersebut dapat terealisasi menyusul adanya bantuan Unit Pengelola Kegiatan (UPK) Dana Amanah Pemberdayaan Masyarakat (DAPM) Yaa-Qowwiyu.

Sumur bor tersebut mampu mengaliri kebutuhan air sebanyak 49 kepala keluarga (KK).

“Kedalaman sumur bor ini mencapai 62 meter. Setelah pembangunan bor ini, warga segera menyiapkan jaringan pipa ke masing-masing rumah. Selama ini, warga di sini harus ngangsu ke daerah lain [berjarak 2-3 kilometer]. Ada juga yang harus membeli air senilai Rp90.000 untuk 1 tangki. Dengan adanya sumur bor ini, otomatis sangat membantu warga,” kata Wingsang Trenggono, saat ditemui wartawan, di Jatinom, Klaten, Kamis (19/11/2015).

Advertisement

“Tidak ada batasan mengambil air bersih di sini. Untuk sementara, warga di sini mengambil air bersih dengan menggunakan jeriken. Nantinya, kalau pipanisasi sudah rampung, warga di sini tak perlu repot mengambil air keluar rumah. Semoga, akhir bulan ini upaya tersebut sudah terwujud,” katanya.

Manajer UPK DAPM Yaa-Qowwiyu Jatinom, Dwi Purnomo, mengatakan bantuan pembangunan sumur bor di Socokangsi merupakan kegiatan prioritas tahun 2015.

Selain membangun sumur bor, UPK DAPM juga memperbaiki 114 unit Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), bantuan peternakan, peralatan keterampilan dan pertukangan, serta bantuan bencana alam.

Advertisement

“Sumber dana itu diambilkan dari dana sosial surplus UPK tahun 2014,” katanya.

Berdasarkan data yang dihimpun, sejumlah desa di Kecamatan Jatinom yang tergolong miskin air berjumlah enam desa. Selain Socokangsi, beberapa desa di Jatinom yang miskin air, seperti Bandungan, Kayumas, Beteng, Randulanang, dan Bengking.

Dari jumlah desa tersebut, yang mengajukan permohonan pembangunan sumur bor hanya Socokangsi.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif