Soloraya
Kamis, 19 November 2015 - 07:45 WIB

TEROR ISIS : Malaysia Pulangkan Warga Solo Yang akan Pergi ke Iran

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Aksi Gabungan elemen umat Islam Kota Solo, Minggu (29/3). (Ivanovich Aldino/JIBI/Solopos)

Teror ISIS diwaspadai sejumlah negara menyusul bom Prancis.

Solopos.com, SOLO – Sejumlah warga Kota Solo dipulangkan dari Negara Malaysia oleh pemerintah setempat. Pemulangan itu diduga terkait kewaspadaan Malaysia atas bergabung mereka dengan Negara Islam Irak Syuriah (ISIS) melalui jalur Iran.

Advertisement

Informasi yang dihimpun Solopos.com, Rabu (18/11/2015), sejumlah warga Solo yang disebut-sebut telah dipulangkan dari Malaysia itu berlatar belakang dari berbagai garis keturunan arab, antara lain  dari marga Mulachela, Jufri, Assegaf, maupun Alwi. Mereka diduga kuat sebagian besar tinggal di wilayah Kecamatan Pasar Kliwon Solo.

Solopos.com mencari keberadaan warga tersebut ke pemerintah setempat, RT/RW, hingga petugas linmas di wilayah Pasar Kliwon. Namun, rata-rata tak mengetahuinya, baik identitasnya maupun keberadaanya di Malaysia beberapa hari terakhir.

Advertisement

Solopos.com mencari keberadaan warga tersebut ke pemerintah setempat, RT/RW, hingga petugas linmas di wilayah Pasar Kliwon. Namun, rata-rata tak mengetahuinya, baik identitasnya maupun keberadaanya di Malaysia beberapa hari terakhir.

“Kalau hanya namanya saja, ya susah mencarinya. Masalahnya, ada banyak nama serupa dan harus dicek satu per satu,” papar seorang Linmas Kelurahan Semanggi, Daryanto, saat ditemui Solopos.com.

Lurah setempat ketika dimintai konfirmasi juga mengungkapkan hal serupa, kecuali sudah ada alamatnya yang jelas baru bisa dicocokkan dengan data.

Advertisement

“Ya, benar ada warga kami yang sempat bilang kepada saya mau ke Malaysia. Tapi, saya enggak tahu kalau soal pemulangan ini,” ujarnya ketika ditemui Solopos.com di kediamannya.

Warganya yang ke Malaysia tersebut, kata Supardi, bernama Abdullah Kamal Mulachela. Warga tersebut keturunan Arab dan berusia di bawah 40 tahun. Supardi mengaku tak bisa memastikan usia dan pekerjaannya. Namun, sejauh yang dia ketahui, Kamal memiliki dua putra. “Karena memang jarang ketemu. Biasanya diwakilkan pembantunya kalau ada urusan administrasi,” paparnya.

Solopos.com pun mendatangi rumah Kamal di RT 001/ RW 017, Kelurahan Semanggi, Pasar Kliwon bersama ketua RT dan Linmas. Namun, berulang kali dipanggil dan diketuk pagar pintunya yang tinggi, tak ada jawaban. Ketika ditanya sejumlah tetangganya juga tak tahu meski di dalam rumah lampu menyala terang.

Advertisement

Ketika ditanya apakah ada dugaan keterlibatan Kamal dengan ISIS, Supardi tak percaya. Menurutnya, selama ini Kamal justru dikenal sangat anti dengan gerakan-gerakan radikal.

Ia menduga Kamal dipulangkan ke Solo dari Malaysia karena nama dia berbau kearaban sehingga terkena imbas pengetatan antisipasi masuknya ISIS di Malaysia.

“Pak Kamal sejauh saya tahu itu orangnya malah enggak suka dengan hal-hal gituan [gerakan radikalis]. Mungkin dia dan warga lainnya terkena imbasnya atas tragedi di Prancis itu,” paparnya.

Advertisement

Advertisement
Kata Kunci : Gerakan ISIS Teror Isis
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif