Lifestyle
Kamis, 19 November 2015 - 23:00 WIB

SANITASI LINGKUNGAN : Hiii! 51 Juta Orang Indonesia Buang Air Besar Sembarangan

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pekerja menyelesaikan proyek renovasi toilet umum di Taman Purwonegaran, Jl. dr. Cipto Mangunkusumo, Solo, Rabu (7/10/2015). Renovasi toilet umum tersebut untuk melengkapi fasilitas di kawasan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kota Solo. (Ivanovich Aldino/JIBI/Solopos)

Sanitasi lingkungan di Indonesia masih banyak yang buruk. Data Unicef menunjukkan 51 juta penduduk Indonesia buang air besar sembarangan.

Solopos.com, JAKARTA — Sebagai salah negara berpopulasi tertinggi, berbagai risiko mengintai Indonesia. Salah satunya masalah perilaku sehat dan bersih. Terdapat 51 juta penduduk Indonesia yang masih membuang air besar di sembarang tempat.

Advertisement

Chief Water Sanitation and Hygiene (WASH) UNICEF Indonesia, Aidan Cronin, mengatakan di seluruh dunia, 2,4 miliar penduduk tak memiliki toilet. Sedangkan, terdapat 946 juta penduduk yang masih memiliki kebiasaan membuang air besar tidak di toilet, dan 51 juta di antaranya ada di Indonesia.

Alhasil, angka ini menempatkan Indonesia sebagai negara di urutan kedua terbanyak untuk kasus buang air besar sembarangan. Angka ini diperoleh dari program kerjasama World Health Organization (WHO) dan Unicef pada 2015.

“Dari 946 juta orang yang membuang air besar sembarangan, 51 juta ada di Indonesia,” ujarnya dalam jumpa pers di The Terrace Cafe, Senayan National Golf Club Jakarta, Kamis (19/11/2015).

Advertisement

Padahal, dalam riset tersebut juga disebutkan bahwa kurangnya kebersihan erat kaitannya dengan kasus malnutrisi. Pasalnya, perilaku seperti ini mengundang datangnya lalat. Kemudian, lalat yang hinggap di makanan akan membawa kuman dan kotoran yang akhirnya mengakibatkan orang yang memakannya berpeluang lebih besar terhadap penyakit seperti diare dan pneumonia.

Belum terbentuknya kebiasaan cuci tangan pakai sabun setelah buang air besar dan sebelum makan turut memperparah kesehatan. “Hubungan antara sanitasi dan malnutrisi adalah satu lagi benang merah yang menekankan bahwa respons kita terhadap masalah sanitasi harus saling bersinergi,” katanya.

Oleh karena itu, berkenaan dengan Hari Toilet Internasional yang jatuh pada hari ini pihaknya meluncurkan kampanye Tinju Tinja untuk mengubah perilaku masyarakat agar sadar terhadap kebiasaan sehat mulai dari cuci tangan menggunakan sabun setelah buang air besar dan sebelum makan juga menggunakan toilet sebagai tempat buang air besar.

Advertisement

“Kami berharap kampanye Tinju Tinja fase kedua ini dapat memberi kontribusi terhadap perubahan perilaku masyarakat untuk menghapus perilaku buang air besar sembarangan (BABS) dan mewujudkan Indonesia bebas BABS pada 2019,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif