Teknologi
Kamis, 19 November 2015 - 06:00 WIB

AKSES INTERNET : Layanan 4G Cuma Digunakan untuk Facebook? Menyedihkan!

Redaksi Solopos.com  /  Haryo Prabancono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi ponsel (Socialtikmag)

Akses Internet cepat 4G sudah bisa dinikmati di seluruh Indonesia. Namun, pengguna di Indonesia hanya menggunakannya untuk akses jejaring sosial.

Solopos.com, JAKARTA — Presiden Direktur Smartfren, Merza Fachys, merasa sedih dan miris karena banyak pengguna akses Internet 4G long term evolution (LTE) yang cuma memanfaatkan jaringan pita lebar seluler itu untuk media sosial saja ketimbang untuk hal lain yang lebih bermanfaat.

Advertisement

Kondisi ini cukup disesalkan oleh Merza yang juga menjabat Sekjen Asosiasi Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI). Menurutnya, stigma soal akses Internet 4G saat ini selalu? terpaku pada kecepatannya saja, bukan soal kegiatan yang lebih positif pada hal yang berbau kreativitas.

“Sebagian besar pengguna, yang terlintas mengenai akses Internet 4G, mereka bisa Facebookan lebih cepat, browsing lebih lancar. Miris saya jadinya. Padahal, 4G itu kesempatan yang luar biasa besar untuk industri kreatif di Indonesia,” ujarnya, seperti dilansir Detik, Selasa (17/11/2015).

Advertisement

“Sebagian besar pengguna, yang terlintas mengenai akses Internet 4G, mereka bisa Facebookan lebih cepat, browsing lebih lancar. Miris saya jadinya. Padahal, 4G itu kesempatan yang luar biasa besar untuk industri kreatif di Indonesia,” ujarnya, seperti dilansir Detik, Selasa (17/11/2015).

Merza mengatakan, ada dua sisi manfaat akses Internet 4G, yakni untuk enable dan sebagai enabler. Enable ada di posisi operator, yaitu berposisi menghubungkan masyarakat dengan koneksi Internet yang lebih baik. Sementara enabler, yakni operator mengharapkan muncul para pemain kreatif yang memanfaatkan jaringan 4G LTE.

“Jaringan 4G seharusnya menumbuhkan pemain kreatif yang memanfaatkan akses Internet tersebut. Kemudian ada permainan cantik, apa saja yang belum tersentuh bisa dilakukan dengan memanfaatkan 4G,” ungkap Merza.

Advertisement

“Akses Internet 4G itu create new life. IoT atau Internet of Things, semakin personal. Internet sekarang ada di kaca mata, ada di jam, ada di baju. Semua memungkinkan dengan 4G, tanpa batas,” papar Merza.

Lebih lanjut ia mengatakan, IoT dengan koneksi 4G, memungkinkan kita hidup untuk lebih baik lagi karena semua perangkat kita terkoneksi dengan akses Internet. Sedangkan adanya 4G juga akan mempermudah kehidupan.

“Harus ada value-nya. Misalnya, ada pekerjaan yang biasanya dilakukan selama dua? jam dengan menggunakan akses Internet 4G bisa dilakukan cukup 15 menit. Artinya, itu ada value karena menghemat pekerjaan kita hingga satu jam lebih,” pungkasnya.

Advertisement

Seperti dilansir Liputan6.com, Selasa, setelah tujuh bulan berjalan, akhirnya penataan frekuensi atau refarming 1.800 MHz  rampung. Dengan demikian, operator seluler dapat segera menghadirkan layanan akses Internet 4G di frekuensi itu secara nasional.

Perlu diketahui, refarming 1.800 MHz dilakukan agar operator seluler yang memiliki lisensi di frekuensi itu, dapat menggelar jaringan akses Internet 4G. Sebelumnya, frekuensi itu digunakan untuk layanan 2G.

Di dunia, frekuensi 1.800 MHz menjadi frekuensi ideal untuk layanan akses Internet 4G. Meski operator sendiri sudah merilis layanan 4G di sejumlah kota besar di 900 MHz pada akhir 2014, toh frekuensi itu disebut tak optimal untuk menggelar 4G.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif