News
Selasa, 17 November 2015 - 23:00 WIB

SERANGAN TEROR PARIS : Donald Trump Ingin Tutup Masjid-Masjid di AS, Ini Reaksi Media

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Donald Trump (JIBI/Reuters/Brendan McDermid)

Serangan teror Paris dimanfaatkan Donald Trump untuk meraup dukungan. Trump menganjurkan agar masjid-masjid di AS ditutup.

Solopos.com, WASHINGTON — Dalam sebuah wawancara di program Morning Joe di MSNBC, Senin (16/11/2015), kandidat presiden AS dari Partai Republik, Donald Trump, menyatakan Amerika perlu “mengawasi” masjid-masjid, bahkan menutup beberapa masjid di negara itu setelah serangan teror Paris.

Advertisement

“Sebenarnya saya tidak ingin melakukannya, tapi ada hal yang harus Anda petimbangkan karena beberapa ide termasuk yang berupa kebencian, datang dari area ini [masjid],” katanya saat itu.

Trump juga mengatakan penutupan masjid adalah hal yang ingin dilakukan banyak orang di Amerika Serikat. Namun dia mengelak dirinya juga ingin melakukannya.

“Dunia adalah tempat yang berbahaya, dan satu-satunya cara untuk tetap aman adalah memilih presiden yang bisa melindungi, dan dalam skala besar, mengisolasi Amerika dari bahaya itu,” kata bos properti AS itu.

Advertisement

Meski demikian, pernyataan provokatif itu dinilai hanya memanfaatkan ketakutan warga AS terhadap kekhawatiran adanya aksi teror. Dia juga dinilai hanya memanfaatkan isu ini untuk meraih dukungan warga AS yang takut terhadap teror. The Washington Post menuliskan Trump ingin meyakinkan orang Amerika bahwa dia adalah orang yang bisa memberikan perlindungan itu.

Apalagi, ini bukan pernyataan kontroversial pertamanya sepanjang kampanye pilpres AS. Donald Trump pernah mencoba mencari perhatian dengan memanfaatkan isu imigran di AS. Dampaknya, beberapa gubernur yang berasal dari Partai Republik menutup perbatasannya bagi imigran.

“Trump selalu ingin mengambil langkah berikutnya, soal masjid hanya contoh terbaru,” tulis Washington Post.

Advertisement

Wawancara Senin lalu juga bukan kali pertama dia menyarankan warga AS untuk menutup masjid demi keamanan negara Paman Sam itu. Dalam wawancara lain Oktober lalu dengan Fox Business, Trump mengatakan jika terpilih jadi presiden AS, dia akan mengambil langkah seperti pemerintah Inggris, yakni mencabut paspor orang-orang yang dicurigai dan menutup masjid.

“Saya tentu akan melakukannya, itu langkah yang baik. Jika Anda keluar, berperang untuk ISIS, Anda tidak boleh kembali. Kenapa kita tidak bisa melakukannya [menerapkan hal yang sama] di sini?” ujarnya dalam wawancara itu.

Saat ditanya apakah dia benar-benar akan menutup masjid di AS yang menganut prinsip kebebasan beragama, Trump menjawab diplomatis. “Saya tidak tahu. Maksud saya, saya belum pernah mendengar tentang penutupan masjid. Itu tergantung, jika masjid didirikan untuk para ekstrimis, saya tidak tahu. Anda perlu melihatnya.”

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif