Soloraya
Senin, 16 November 2015 - 19:40 WIB

PILKADA SOLO : 3 Lurah Bantah Tidak Netral

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi PNS (JIBI/Solopos/Antara)

Pilkada Solo, sejumlah lurah di Solo menyangkal foto dengan gaya mengacungkan dua jari untuk memberi dukungan kepada calon wali kota.

Solopos.com, SOLO–Tiga lurah yang diindikasikan tidak netral menyangkal foto dengan gaya mengacungkan dua jari adalah bentuk dukungan politis terhadap salah satu pasangan calon wali kota dan calon wakil wali kota Solo.

Advertisement

Hal itu diungkapkan tiga lurah yakni Lurah Jebres, Jebres, Ari Dwi Daryatmo, dan Lurah Tegalharjo, Jebres, Ahmad Khoironi, dan Lurah Mangkubumen, Banjarsari, Agung Wijayanto kepada Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Solo, Senin (16/11/2015).

Pantauan Solopos.com di Kantor Panwaslu Solo, tiga lurah secara bergantian menyampaikan klarifikasi kepada komisioner. Klarifikasi ini merupakan tindak lanjut atas laporan dari Panwascam Jebres dan anggota masyarakat mengenai tiga lurah tersebut yang diduga tidak netral dengan berfoto menunjukkan dua jari seusai acara debat kandidat calon kepala daerah Solo di Hotel Novotel, Senin (9/11/2015) malam.

Ketua Panwaslu Solo, Sri Sumanta, mengatakan selain tiga lurah tersebut, sebenarnya ketua Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Jebres Murjioko juga dipanggil dalam klarifikasi tersebut. Namun, Murjioko tidak bisa hadir karena sakit.

Advertisement

Direncanakan, Panwaslu akan kembali memanggil Murjioko pada Selasa (17/11/2015).

Sumanta mengatakan tiga lurah tersebut membenarkan telah berfoto bersama dengan pose mengacungkan kedua jari tangan seusai mengikuti acara debat kandidat. Namun, ketiganya membantah foto tersebut bermuatan politis. Selain itu, ketiganya juga menunjukkan foto lain selain foto dengan pose yang dipermasalahkan Panwaslu.

“Mereka [lurah] menunjukkan foto dengan pose yang beragam, seperti foto dengan pose mengangkat jempol tangan dan foto di podium debat. Jadi, foto dengan mengacungkan dua jari tangan adalah serangkaian foto bukan foto tunggal,” ujar dia kepada Solopos.com, Senin.

Advertisement

Selain itu, kata Sumanta, ketiganya juga menjelaskan pose dalam foto tersebut tidak ada tendensi politis. Meski demikian, Panwaslu akan mengkaji lebih mendalam mengenai hasil klarifikasi dari ketiga PNS tersebut.

Menurut Sumanta, saat ini Panwaslu belum bisa memberikan kesimpulan mengenai tindakan tiga lurah tersebut. “Belum ada kesimpulannya. Nanti dibahas beserta komisioner lainnya. Keterangan dari ketiga lurah itu menyampaikan foto tersebut bersifat spontan,” terang dia.

Dia menyampaikan saat ini suhu politik di Solo sudah semakin memanas. Untuk itu, peristiwa tersebut bisa menjadi peringatan bagi PNS untuk tidak berbuat macam-macam saat menjalankan tugas maupun saat beraktivitas.

“Ini bisa menjadi peringatan. Presiden Jokowi dalam beberapa waktu lalu juga menginstruksikan kepada seluruh kepala daerah untuk memantau aktivitas PNS. Pegawai pemerintah ya jangan macam-macam, cukup melayani masyarakat dengan baik,” kata Sumanta.

Advertisement
Kata Kunci : Lurah Panwaslu Pilkada Solo
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif