Umum
Senin, 16 November 2015 - 09:00 WIB

PERUBAHAN IKLIM : Jokowi Minta Negara Maju Bantu US$100 Miliar pada 2020

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Joko Widodo (Jokowi) (Rachman/JIBI/Bisnis)

Perubahan iklim menjadi keprihatinan Jokowi yang diungkapkan di Turki.

Solopos.com, ANTALYA — Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta seluruh negara maju memberikan contoh dan dukungan terhadap upaya pengurangan emisi karbon.

Advertisement

Presiden Jokowi mengatakan negara maju harus memberikan dukungan kepada negara berkembang untuk mengatasi persoalan perubahan iklim dengan cara meningkatkan pendanaan, melakukan alih teknologi ramah lingkungan, dan memberikan bantuan pembangunan kapasitas.

“Negara maju harus memobilisasi bantuan bagi negara berkembang sebesar US$100 miliar pada 2020 untuk mengatasi persoalan perubahan iklim,” kata Jokowi di Antalya, Turki, Minggu (15/11/2015).

Dalam working lunch on development and climate change, Presiden menegaskan perlunya menghormati prinsip Common but Differentiated Responsibility (CBDR) dan Respective Capabilities dalam perjanjian perubahan iklim di Paris nanti.

Advertisement

Menurutnya, kesepakatan terkait isu perubahan iklim dalam pertemuan conference of the parties for the United Nation Framework Convention and Climate Change (COP-UNFCCC) ke-21 di Paris harus ambisius, berkelanjutan, dan adil.

“Setiap negara patut memberikan komitmennya untuk memastikan pertemuan COP 21 berlangsung dengan sukses,” ujar dia.

Dalam kesempatan itu, Jokowi juga menyampaikan komitmen Indonesia dalam upaya mengurangi emisi, seperti yang tercantum dalam Intended National Determined Contribution (INDC).

Advertisement

Dalam dokumen tersebut, Indonesia berkomitmen untuk mengurangi emisi sebanyak 29% di bawah business as usual pada 2030, dan dapat mencapai 41% di bawah business as usual pada 2030 apabila menerima bantuan internasional.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif